Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno persiapan musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Partai berlambang pohon beringin ini akan menggelar munaslub pada 19-20 Desember di Jakarta.
"Kita telah melaksanakan rapat panitia penyelenggara munaslub dan rapimnas. Alhamdulillah sampai saat ini sudah 90 persen sudah rampung dan pembukaan munaslub akan dihadiri oleh Bapak Presiden (Jokowi)," ujar Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, usai rapat panitia penyelenggara munaslub dan rapimnas, di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (17/12 /2017).
Advertisement
Rapat pleno, jelas dia, digelar untuk menetapkan materi yang akan dibahas saat munaslub. Nurdin mengatakan, hingga saat ini masih ada dua pandangan berbeda dalam Partai Golkar yang akan diputuskan dalam rapat pleno nanti.
"Masih ada dua pandangan bahwa rapat pleno sesuai dengan Pasal 13, 14, dan 19 AD/ART Partai Golkar bahwa Pak Setya Novanto dianggap nonaktif atau diberhentikan sementara. Itu berarti jabatan ketua umum lowong. Maka digunakanlah Pasal 13 dan 14 untuk mengisi jabatan lowong tersebut," kata Nurdin.
Aspirasi Lain
Akan tetapi, sambungnya, ada juga aspirasi bahwa sedianya dibuka juga ruang seandainya ada kader yang ingin maju menjadi Ketum Golkar.
"Itulah sebabnya SC (Steering Committee Munaslub Golkar, Ibnu Munzir) coba merancang tatib yang kira-kira bisa membuat ruang. Nah ini perbincangannya apakah itu konsisten dengan AD/ART atau tidak. Itu nanti akan kita perbincangan di rapat pleno," jelasnya.
Nurdin juga mengatakan, pergantian ketua umum Golkar hanya untuk melanjutkan masa kepengurusan hingga 2019 DPP Partai Golkar yang sebelumnya dipimpin Setya Novanto.
"Munaslub ini hanya sampai 2019, melanjutkan periode 2014-2019," Nurdin memungkasi.
Advertisement