Liputan6.com, Pakistan - Sebuah bom bunuh diri dan serangan senjata melanda sebuah gereja Metodis di Pakistan. Insiden itu telah menewaskan sedikitnya lima orang.
Serangan tersebut terjadi di kota Quetta, sekitar 65 kilometer (40 mil) dari perbatasan Afghanistan.
Lebih dari selusin orang juga terluka setelah kelompok bersenjata yang mengenakan rompi peledak mencoba memasuki gedung tersebut.
Dikutip dari BBC, pada Minggu (17/12/2017), kedua penyerang dicegat di pintu masuk, ujar Menteri Dalam Negeri wilayah itu, Sarfaraz Bugti, di Twitter.
Baca Juga
Advertisement
"Seandainya orang-orang itu tidak dihentikan mungkin ada ratusan korban jiwa," tambahnya.
Salah seorang pria meledakkan rompi bom dan yang lainnya tembak-menembak dengan polisi Pakistan. Insiden terjadi pada Minggu 17 Desember 2017 kala jemaat tengah ibadah menyambut persiapan natal.
Pasukan keamanan melakukan operasi pencarian dan mengepung lokasi serangan tersebut di kawasan zona keamanan tinggi, demikian laporan saluran TV berbahasa Urdu lokal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Dr. Mohammed Faisal, mengutuk serangan tersebut.
Serangan di wilayah Muslim, terutama Sunni kerap terjadi, seringkali menargetkan komunitas Muslim Hazara Syiah dalam pemboman bunuh diri.
Namun minoritas Kristen Pakistan juga sering menjadi sasaran serangan militan, dan para penjaga ditempatkan di dekat gereja di Quetta.
Provinsi Balochistan di Pakistan, adalah rumah bagi kerusuhan dari beberapa kelompok agama atau separatis, beberapa di antara mereka datang dari perbatasan Afghanistan.