Liputan6.com, Jakarta Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kembali memberikan dana talangan pengadaan tanah untuk Proyeks Strategis Nasional (PSN). Kali ini LMAN memberikan dana talangan untuk pengadaan tanah bagi 34 ruas tol.
Pembayaran dana talangan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antaran LMAN dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan 34 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Baca Juga
Advertisement
Direktur LMAN Rahayu Puspasari mengatakan, nota kesepahaman yang ditandatangani ini berisi penambahan alokasi pembayaran dana talangan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar Rp 25,286 triliun. Hal ini sesuai dengan surat Menteri Keuangan Nomor S.958/MK.06/2017 pada 20 November 2017.
"Dalam alokasi 2017 terdapat penambahan alokasi dalam APBNP 2017 dari semula Rp 13,28 triliun menjadi Rp 25,826 triliun untuk pengadaan tanah [jalan tol]( 3189498 ""). Sehingga perlu ada amandemen nota kesepahaman 2017 pada 34 ruas jalan, tol di mana 2 ruas adalah baru yaitu Pasuruan-Probolinggo dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar," ujar dia di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Dengan ditandatangi ini, lanjut Rahayu, maka pembebasan lahan 34 ruas tol tersebut segera tuntas, kontruksi tuntas dan dana talangannya bisa dikembalikan. Dengan demikian ini jadi bentuk komitmen LMAN dalam mengawal pendanaan tanah untuk PSN.
"Penandatanganan ini sebagai wujud komitmen dan konsistensi LMAN dalam mendukung percepatan pembangunn infrastruktur sekaligus sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi LMAN dengan lembaga-lembaga terkait," tandas dia.
Tonton Video Pilihan Ini:
Tol Tangerang-Merak Jajal Aspal Plastik pada 14 Desember
Pemerintah tengah berupaya mengurangi limbah plastik sebagai upaya menjaga lingkungan. Salah satu upaya yang ditempuh ialah penggunaan aspal plastik untuk campuran aspal.
Kepala Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Danis Sumadilaga mengatakan, setelah uji coba di Bali dan Bekasi, pemanfaatan aspal plastik akan diterapkan di Tol Tangerang-Merak. Rencananya dilakukan pada 14 Desember 2017.
Pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal di Tol Tangerang-Merak ini mundur dari rencana awal November 2017. Dia bilang, realisasi mundur karena persoalan cuaca.
"Mestinya kemarin saya janji terakhir aspal plastik bulan November di Tol Tangerang-Merak. Udah tuh, tanggal 14 Desember mundur sebulan karena hujan karena janjian saja. Itu uji coba terakhir sudah kita evaluasi nanti keluar aturannya dan sebagainya," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Danis mengatakan, aspal plastik ini akan diterapkan pada jalan akses dan rest area tol. "Saya sudah mulai dari Bali, Bekasi, Surabaya, Makassar. Makassar sudah. Bahkan di Makassar melihat proses di pabriknya bagaimana. Sekarang di tol tapi belum di jalan tolnya, di aksesnya dan di rest area," sambungnya.
Lebih lanjut, Danis mengatakan penggunaan limbah plastik sebagai campuran aspal bisa meningkatkan stabilitasnya sampai 30 persen. Selanjutnya, pihaknya akan membuat pedoman terkait pemanfaatan limbah plastik untuk campuran aspal plastik.
"Spesifikasi teknisnya caranya sudah dalam bentuk manual, petunjuk. Jadi dilakukan setiap orang, supaya menyebar. Tapi itu merupakan hasil uji coba sudah kita buktikan," kata dia.
Advertisement