Kesaksian Pilot Tempur AS yang Picu Program Rahasia UFO Pentagon

Program rahasia pencarian UFO oleh Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dipicu sebuah rekaman. Apa itu?

oleh Afra Augesti diperbarui 18 Des 2017, 18:40 WIB
Ilustrasi UFO (iStock)

Liputan6.com, Washington - Markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon diam-diam menjalankan program rahasia yang tak terpikir bakal dilakukan lembaga pemerintah AS pada Abad ke-21: menyelidiki penampakan unidentified flying objects atau UFO.

UFO mendadak menjadi perhatian Pentagon, setelah sejumlah anggota militer AS melihat penampakan benda serupa piring terbang, ketika melakukan tugas rutin mereka.

Program rahasia bernama The Advanced Aerospace Threat Identification tersebut dimulai sejak 2007 oleh Departemen Pertahanan dan ditutup pada 2012. Pentagon mengaku telah menghabiskan jutaan dolar dalam setahun untuk membiayainya.

Laporan New York Times, Minggu 16 Desember 2017 mengabarkan, The Advanced Aerospace Threat Identification mendapat bagian sebesar US$ 22 juta atau sekitar Rp 300 miliar dari anggaran tahunan Pentagon yang kini mencapai US$ 600 miliar atau Rp 8.151 triliun.

Program ini adalah gagasan dari Harry Reid, seorang pensiunan senator Demokrat yang merupakan pemimpin mayoritas Senat saat itu. Tapi, misinya sendiri dijalankan oleh mantan perwira intelijen militer Luis Elizondo yang pensiun dua bulan lalu.

Penelitian dari The Advanced Aerospace Threat Identification menghasilkan dokumen yang menggambarkan penampakan UFO. Benda asing tersebut terlihat bergerak sangat cepat -- bak kilat -- atau melayang di angkasa.

Sebelum pensiun, Elizondo merasa gelisah karena merilis tiga video aneh, termasuk di dalamnya yaitu cuplikan perjumpaan antara jet tempur AS dan UFO.

Salah satu video tersebut menunjukkan dua jet tempur Angkatan Laut F/A-18F -- yang secara tak sengaja -- bertemu dengan sebuah benda asing, di lepas pantai San Diego, ketika berlatih pada tahun 2004. Video yang diambil dari kamera kokpit itu menunjukkan, sang pilot berusaha untuk mengunci radar benda putih tersebut.

"Lihatlah benda itu!" kata seorang pilot.

"Dia berputar, punya armada," jawab pilot lain yang bingung karena kehadiran benda asing yang dimaksud.

Benda-benda asing itu awalnya dicurigai sebagai pesawat tak berawak atau drone, melayang sebentar, kemudian melesat dengan kecepatan tinggi. Para pilot terkejut melihat gerakan itu, seperti yang dituliskan oleh Washington Post.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, salah seorang saksi mata bernama Komandan David Fravor, menceritakan kejadian aneh yang dialaminya itu.

Ketika ia mulai bergerak untuk mendekati benda asing itu, benda tersebut justru terbang naik dan tiba-tiba hilang dari pandangan. Fravor kemudian diinstruksikan untuk menuju titik pertemuan yang berada pada jarak 96 kilometer.

Sebelum ia tiba di titik temu, kapal AL yang menghubunginya mendadak mengontak radio Fravor. "Pak, Anda tidak akan percaya apa yang kami dapatkan," kata operator di balik radio.

Operator menyampaikan bahwa ia telah melihat objek yang sama dengan apa yang diincar Fravor. Yang membuat takjub adalah objek itu sudah berada di titik pertemuan mereka.

"Saya tidak pernah melihat benda itu sebelumnya," ungkap Fravor dalam wawancara, sesuatu yang membuatnya gemetaran.

Pada saat itu, kapal penjelajah USS Princeton telah melacak pesawat misterius di daerah tersebut selama dua minggu. Benda asing itu muncul tiba-tiba di ketinggian 80.000 kaki dan kemudian meluncur ke arah laut, lalu berhenti di ketinggian 20.000 kaki dan melayang. Akhirnya, mereka keluar dari jangkauan radar, melesat lurus ke belakang.

 


Pentagon Hidupkan Kembali Program Rahasia UFO

Ilustrasi jatuhnya UFO di Gurun Kalahari, Afrika Selatan, 1989. (Sumber Pinterest)

Menurut laporan BBC, Minggu, Pentagon sedang menjalankan program rahasia untuk menyelidiki UFO. Media lokal juga mengabarkan hanya sedikit pejabat yang mengetahui program tersebut.

Para ilmuwan mengatakan, program itu telah dimulai sejak 2007 dan ditutup pada 2012. Meski demikian, mereka meragukan rencana penyelesaian program. Mereka beranggapan bahwa kejadian yang tak dapat dijelaskan tak selalu berhubungan dengan kehidupan alien.

Program bernama The Advanced Aerospace Threat Identification adalah gagasan Harry Reid, seorang pensiunan senator Demokrat yang merupakan pemimpin mayoritas Senat saat itu.

"Saya tidak pernah merasa malu atau menyesal telah melakukan hal ini, karena saya melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya," ungkap Reid, terkait dengan program UFO Pentagon itu. 

"Apakah itu (benda-benda asing) berasal dari China atau Rusia, yang mencoba melakukan sesuatu? Ataukah sistem propulsi (dorongan) yang tidak kita ketahui?" tambahnya.

Awal tahun ini, Central Intelligence Agency (CIA) merilis jutaan halaman dokumen yang dideklasifikasi secara online, termasuk penampakan UFO dan kumpulan laporan tentang piring terbang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya