IHSG Kembali Cetak Rekor di Posisi 6.133

Ada sebanyak 142 saham menguat sehingga mengangkat IHSG.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Des 2017, 16:15 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan mencetak rekor terbaru, usai berada di zona merah sejak awal pembukaan. 

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (18/12/2017), IHSG menguat 14,54 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.133,96. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,54 persen ke posisi 1.030,10. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 142 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 196 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sementara 109 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.133 dan terendah 6.080,15. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 275.166 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 213,2 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.580.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka konsumer naik 11,40 persen, dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menguat 0,58 persen. Disusul sektor saham keuangan naik 0,31 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham JMAS naik 70 persen ke posisi Rp 238 per saham, saham DWGL melonjak 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, dan saham MABA mendaki 24,86 persen ke posisi Rp 1105 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HOTL merosot 17,31 persen ke posisi Rp 86, saham PEGE turun 16,13 persen ke posisi Rp 260, dan saham MDLN turun 15,68 persen ke posisi Rp 312 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


IHSG Awal Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah di awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 7,73 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.111,68. Pelemahan berlanjut saat pembukaan, Senin (18/12/2017), IHSG turun 5,2 poin atau 0,09 persen menjadi 6.114,13.

Indeks saham LQ45 juga tertekan 0,07 persen ke posisi 1.030,10. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Ada sebanyak 75 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 24 saham melemah. Di luar itu, 97 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.120,72 dan terendah 6.110,82.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.616 kali dengan volume perdagangan 97,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 47,5 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 8,5 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.573.

Secara sektoral, sebagian besar melemah. Sektor saham aneka industri turun 0,96 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar melemah 0,28 persen dan sektor saham manufaktur tertekan 0,34 persen.

Sementara sektor yang menguat antara lain, pertambangan naik 0,77 persen, perkebunan naik 0,27 persen dan konstruksi menguat 0,04 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham BSSR naik 11,47 persen ke posisi Rp 2.430, saham DWGL melonjak 15,74 persen ke posisi Rp 456, dan saham MLPL mendaki 4,08 persen ke posisi Rp 153.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MYOR turun 12 persen ke posisi Rp 2.200, saham VRNA tergelincir 5,10 persen ke posisi Rp 93 per saham, dan saham RBMS merosot 2,61 persen ke posisi Rp 298 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih akan terus berada dalam rentang konsolidasi wajar. Level support IHSG masih terlihat cukup kuat terjaga ditopang data ekonomi.

William menuturkan, rilis data ekonomi yang sudah dirilis mencerminkan kondisi ekonomi masih kuat sehingga jadi sentimen positif untuk IHSG.

"IHSG berpotensi melaju di zona hijau. IHSG akan bergerak di kisaran 6.001-6.142," ujar dia dalam ulasannya.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya