Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tegal HM. Nursoleh bersama jajaran mengunjungi Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tegal. Kunjungan ini untuk memastikan ketersediaan BBM dan Elpiji jelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018.
Operation Head Terminal BBM Marketing Operation Regional (MOR) IV Kota Tegal Muhammad menjelaskan, jelang Natal dan Tahun Baru stok BBM di wilayah Kota Tegal dan sekitarnya aman.
"Saat ini stok aman sampai dengan akhir Desember," ucap Muhammad kepada Liputan6.com, Senin (18/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dalam pendistribusian BBM dari kilang minyak, Pertamina Cilacap menggunakan kereta api sehingga tidak ada istilah macet dalam pengiriman BBM tersebut. "Sehingga secara prinsip stok BBM terpenuhi," kata Muhammad.
Dalam sehari, stok BBM di TBBM Tegal sebanyak 1.662 Kiloliter (Kl). Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, pada Natal dan Tahun Baru terjadi kenaikan konsumsi BBM. "Namun, kami ungkapkan kembali stok BBM aman," jelasnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Tegal HM. Nursoleh mengatakan, jelang natal dan tahun baru stok ketersediaan bahan bakar minyak dan Elpiji sangat mencukupi. "Untuk itu, Saya sampaikan kepada seluluh warga masyarakat agar tidak panik," ucap Nursholeh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kuota Elpiji 3 Kg Tambah 3 Persen
Guna mengantisipasi membengkaknya jumlah konsumsi masyarakat, Pertamina menyatakan siap menambah kuota Elpiji 3 kilogram (kg) 3 persen di lima daerah jelang natal dan tahun baru.
Bahkan, penambahan kuota tersebut belum termasuk dari total 176.000 tabung yang didistribusikan per hari untuk wilayah Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Brebes.
Sales Executive LPG Rayon III Marketing Operation Region (MOR) IV Deny Hamdani mengatakan, dilakukannya penambahan kuota elpiji melon berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Terlebih menjelang libur natal dan tahun baru juga sudah kami antisipasi penambahan kuota, khususnya elpiji bersubsidi 3 kg." katanya.
"Penambahan kuota 3 persen, sudah didistribusikan sejak 8 dan 9 Desember di lima daerah Karesidenan Pekalongan kecuali Kota Pekalongan," jelasnya.
Selain mengalokasikan kuota tambahan dari kebutuhan normal, pihaknya juga terus menggelar Operasi Pasar di sejumlah titik kabupaten dan Kota.
Tujuannya, untuk menstabilkan harga jual bagi konsumen dengan target masyarakat kurang mampu di semua wilayah yang berpotensi mengalami kelangkaan.
Di antaranya, Operasi Pasar di Kota Pekalongan dengan alokasi 1800 tabung di empat titik, Kabupaten Pekalongan 2193 tabung di tiga titik, serta Kabupaten Pemalang 1120 tabung di lima titik.
"Hasil OP, Kota Pekalongan hanya terserap 1.155 tabung, Kab. Pekalongan 1.636 tabung, dan Pemalang terserap habis," ungkapnya.
Advertisement