Menteri Luhut Pastikan Bali Aman Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta para turis agar tidak takut menghabiskan liburan Natal dan tahun baru.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Des 2017, 18:44 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan pengecekan sampah di kawasan pesisir Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (6/4). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta para turis agar tidak takut menghabiskan waktu liburan Natal dan tahun baru 2018 di Bali. Ia menegaskan bahwa Pulau Dewata aman untuk dikunjungi.

Menurut Luhut, pemerintah sempat membuat kekeliruan terkait status Gunung Agung.

"Mengenai Gunung Agung, status Gunung Agung itu saya sampaikan sekali lagi, kita harus akui mungkin kami membuat assessment yang keliru," kata Luhut usai video conference jelang perayaan Natal dan tahun baru bersama Kapolri serta sejumlah menteri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Luhut mengatakan, status awas yang sempat diumumkan ternyata hanya untuk radius 10 kilometer. Menurut dia, erupsi Gunung Agung tidak berdampak luas ke seluruh Bali.

"Maka (status) awas yang bisa membuat gangguan itu hanya 10 kilometer radius Gunung Agung. Jadi saya ulangi tidak ada dampaknya ke seluruh Bali," terang Luhut.

Untuk menyakinkan Bali aman, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar rapat terbatas dilakukan di Bali pada 22 Desember mendatang. Dia beralasan Bali merupakan destinasi wisata nomor satu di dunia.

"Presiden sudah memerintahkan bahwa kami akan ada rapat terbatas atau rapat kabinet di Bali, di kantor Menteri Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) di Bali pada 22 Desember," tandas Luhut.


Aman dari Terorisme

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggelar video conference dengan sejumlah menteri dan jajarannya. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan, polisi belum menemukan potensi ancaman teror pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Namun, dia menegaskan Polri tetap melakukan langkah-langkah pencegahan.

"Tolong digarisbawahi, sampai saat ini belum ada ancaman teror. Tetapi kami tetap melakukan upaya preemptive strike," tegas Tito usai rapat dan video conference dengan sejumlah menteri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Upaya preemptive strike jelang Natal dan Tahun Baru 2018 yang dimaksud Tito adalah mengamankan sejumlah orang yang pernah terlibat kegiatan terorisme.

"Mereka yang potensial dan ada kasusnya kami lakukan penangkapan," ucap mantan Kapolda Metro Jaya ini.

 


Tangkap Teroris

Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Tito mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan operasi penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga pernah terlibat dengan aksi terorisme.

Total yang sudah diamankan berjumlah 20 orang. Lima orang di antaranya ditangkap di Malaysia dan empat lainnya warga Kalbar yang hendak ke Filipina.

"Selain preemptive strike, kami juga melakukan pengamanan terbuka. Kami amankan semua gereja dan tempat kebaktian Natal," terang Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya