Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei PolMark Indonesia merilis temuan terbaru mereka soal angka pemilih mantap atau loyal di Pilpres 2019. Menurut paparan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulah, jumlah loyalis Prabowo Subianto semakin tergerus.
"Pemilih Prabowo yang sudah mantap hanya 9,9 persen, ketimbang untuk Jokowi pemilih mantapnya mencapai 30,5 persen," kata Eep dalam rilis survei bertajuk Jokowi Masa dan Depan Kita, di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Advertisement
Meski angka pemilih mantap Jokowi jauh lebih tinggi ketimbang Prabowo, namun angka tersebut masih sangat cair. Eep mengungkapkan hal itu bisa terlihat dari angka pemilih belum mantap di kedua pihak.
"Elektabilitas pemilih belum mantap Jokowi 50,2 persen, dan Prabowo 22 persen, karena itu belum ada yang di zona aman," papar dia.
Malahan, lanjut Eep, dengan melihat temuan suvei ini, PolMark Indonesia mengindikasi adanya peluang kuda hitam atau kandidat alternatif.
"Dari hal ini indikasi dua hal, pertama Jokowi belum aman, kedua Ini masih membuka pintu bagi mereka si kuda hitam," dia memungkasi.
Metode Survei
PolMark Indonesia melakukan survei pada periode 13-25 November 2018. Menggunakan metode multisage random sampling, dengan 2600 koresponden yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia.
Perbandingan jumlah pria dan wanita yang imbang, dengan usia responden 17 tahun ke atas. Tingkat keterpercayaan mencapai 95 persen, dengan margin of error kurang lebih 1,9 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement