Liputan6.com, Jakarta Salah satu jenis ulat beracun adalah ulat api. Ulat yang satu ini tidak memiliki bulu, tapi mempunyai duri yang beracun. Bila duri tersebut menusuk kulit, bisa menyebabkan rasa panas luar biasa.
Secara taksonomi, ulat api adalah famili Limacodidae. Cirinya, ulat ini memiliki duri yang ujungnya sangat lancip dan tajam. Bila tertusuk, duri tersebut akan mengeluarkan racun yang akan membuat kulit bagian tersebut terasa panas.
Advertisement
"Berbeda dengan ulat bulu yang panasnya di permukaan, tapi kalau ini kalau kena (tertusuk) panas menyengat kayak api. Makannya disebut ulat api," kata Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Sutrisno.
Rasa panas bakal berlangsung sekitar 3-4 jam. Tak perlu panik, sensasi panas hanya bersifat lokal.
"Racunnya (ulat api) hanya bersifat lokal, di sekitar area yang tertusuk saja. Bukan seperti bisa gigitan ular kobra yang racunnya menyebar," kata Hari lagi.
Saksikan juga video menarik berikut:
Dijumpai di banyak pohon
Ulat api bisa ditemui di banyak jenis pohon, antara lain pohon palem-paleman, seperti kelapa sawit, kelapa, aren, dan palem di rumah.
"Juga di pohon rambutan, nangka," kata Hari lagi saat ditemui di Media Centre LIPI Jakarta, ditulis Selasa (18/12/2017).
Bila terkena tusukan ulat api bisa dengan mengompres air es pada bagian tersebut. Sensasi dingin mengurangi rasa panas.
“Pada keadaan yang sangat serius penggunaan secara oral dengan antihistamine, 10 persen calsium gluconate diberikan secara intravena juga sangat membantu dan sebaiknya segera hubungi dokter,” tutup Hari.
Advertisement