Jokowi Minta TNI-Polri Antisipasi Gangguan Jelang Natal

Jokowi meningatkan agar tiga instansi tersebut juga memberikan rasa aman kepada masyarakat

oleh Lizsa Egeham diperbarui 18 Des 2017, 21:31 WIB
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar Polri, TNI, serta BIN menjaga keamanan Indonesia menjelang Natal dan tahun baru. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapar terbatas (ratas) dengan topik persiapan Natal dan tahun baru.

"Saya minta Polri, TNI, dibantu BIN untuk mengantisipasi terjadinya gangguan-gangguan keamanan dan ketertiban," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (18/12/2017).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meningatkan agar tiga instansi tersebut juga memberikan rasa aman kepada masyarakat. Caranya dengan meningkatkan pengawasan pengamanan di tempat-tempat yang ramai dan padat.

"Dengan meningkatkan pengawasan, pengamaman terhadap tempat-tempat publik, tempat ibadah, bandar udara, pelabuhan, stasiun dan terminal bus," jelas dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar TNI-Polri serta BIN juga melibatkan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing.

Sebelumnya, Jokowi turut meminta agar para menteri dan pimpinan lembaga memperhatikan ketersediaan bahan pangan. Dia juga mengingatkan agar selalu mengantisipasi ketersedian bahan pokok.

Hal ini mengingat, beberapa daerah di Indonesia dilanda bencana alam akibat cuaca ekstrem.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian melarang tegas semua organisasi kemasyarakatan (ormas) me-sweeping pada Natal dan tahun baru 2018 mendatang.


Larang Sweeping

Suasana rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widoo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepolisian tak akan menoleransi ormas yang melakukan sweeping. Apabila ditemukan adanya ormas yang sweeping, maka dia akan mengambil tindakan hukum.

"Tidak boleh ada sweeping, kalau ada ditindak," tegas Tito usai video conference dengan sejumlah menteri dan jajarannya terkait pengamanan Natal dan tahun baru di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Namun, Tito mengaku tetap akan melibatkan masyarakat dan ormas dalam pengamanan tempat-tempat ibadah saat Natal mendatang. Tak hanya itu, Polri juga akan melibatkan unsur TNI untuk berjaga di hari raya Natal.

"Saya perintahkan Kapolda dan TNI dilibatkan bersama unsur masyarakat mengamankan gereja," ucap Kapolri Tito.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya