Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah menanti pola kenaikan IHSG dalam jangka pendek. Menjelang libur akhir tahun, William melihat IHSG berpotensi naik. Meski ada koreksi dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli dengan jangka waktu investasi menengah-panjang.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.001-6.142," ujar William dalam ulasannya, Selasa (19/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan kembali tertekan dengan menguji level support rata-rata lima harian. IHSG akan berada di rentang 6.090-6.150.
"Pergerakan IHSG secara teknikal kembali mematahkan level resistance dan mencetak level tertinggi baru. Indikator menguat memasuki area jenuh beli," ujar Lanjar.
Pada perdagangan saham Senin 18 Desember 2017, IHSG naik 14,54 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.133,96 usai berada di zona negatif. Penguatan IHSG didorong saham produsen rokok yang punya bobot besar antara lain PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk. Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual Rp 210,39 miliar.
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Lanjar memilih saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Cetak Rekor Baru pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan mencetak rekor terbaru, usai berada di zona merah sejak awal pembukaan.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin 18 Desember 2017, IHSG menguat 14,54 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.133,96. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,54 persen ke posisi 1.030,10. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 142 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 196 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sementara 109 saham lainnya diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.133 dan terendah 6.080,15. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 275.166 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 213,2 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.580.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka konsumer naik 11,40 persen, dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menguat 0,58 persen. Disusul sektor saham keuangan naik 0,31 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham JMAS naik 70 persen ke posisi Rp 238 per saham, saham DWGL melonjak 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, dan saham MABA mendaki 24,86 persen ke posisi Rp 1105 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HOTL merosot 17,31 persen ke posisi Rp 86, saham PEGE turun 16,13 persen ke posisi Rp 260, dan saham MDLN turun 15,68 persen ke posisi Rp 312 per saham.
Advertisement