Liputan6.com, Turin - Keputusan untuk mengubah sanksi pada Presiden Juventus, Andrea Agnelli mengundang protes. Salah satu jaksa di Kejaksaan Italia, Giueseppe Pecoraro menilai pengadilan telah mengkomersilkan hukuman pada Agnelli.
Baca Juga
Advertisement
"Ada keinginan untuk mengkomersilkan sanksi ini," kata Pecoraro seperti dilansir Football Italia.
Seperti diketahui, Agnelli dijatuhi sanksi larangan satu tahun datang ke stadion setelah kedapatan menjual tiket pertandingan ke kelompok suporter garis keras. Kelompok suporter ini mendapatkan lusinan tiket dan bisa membayarnya secara kredit.
Bahkan kabarnya, tiket itu sampai juga ke tangan kelompok mafia, meski investigasi lanjutan menemukan Agnelli tak terkait mafia.
Atas sanksi ini, Agnelli lalu mengajukan banding ke pengadilan federal Federasi sepak bola Italia (FIGC). Pengadilan federal lalu mengabulkan banding Agnelli.
Sanksi Diubah
Pengadilan lalu mengubah sanksi pada Agnelli. Pengadilan memutuskan untuk menghukum bahwa Curva Sud tertutup untuk satu pertandingan Juventus. Juventus juga dijatuhi denda 600 ribu euro atau Rp 9,6 miliar, sementara Agnelli 100 ribu euro.
"Pengubahan sanksi ini adalah preseden buruk," kata Pecoraro.
Advertisement
Minta Dihukum Berat
Sebelumnya, jaksa penuntut atas kasus ini, Giuseppe Pecoraro, meminta Agnelli dihukum lebih berat. Pecocaro menuntut Agnelli hukuman tidak terlibat sepak bola selama dua setengah tahun dan denda 50 ribu euro.
Selain itu, jaksa juga menuntut Juventus memainkan dua pertandingan kandang di Allianz Arena tanpa penonton. Dia juga meminta satu pertandingan kandang Bianconeri lainnya tanpa penonton di curva sud, yang biasanya diisi ultras.