Liputan6.com, Jakarta - Meski pasar otomotif nasional diprediksi stagnan hingga akhir 2017, beberapa agen pemegang merek (APM) tampak semringah karena produknya cukup diterima pasar dan menjadi incaran.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) wholesales selama Januari-November 2017 mencapai 994.436 unit, angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 975.842 unit.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, ada juga beberapa merek yang nasib penjualannya melempem hingga akhir tahun ini. Salah satunya merek otomotif, Proton.
Berdasarkan data Gaikindo, merek asal negeri jiran, Malaysia, ini selama 11 bulan di Indonesia hanya menjual 12 unit. Tentu saja, angka ini sangat kecil dibandingkan beberapa merek lain.
Angka 12 ini didapat dari model Savvy yang telah terjual pada Februari dan Maret 2017, dengan angka penjualan masing-masing sebesar enam unit.
Jika melihat produk Proton di Indonesia, setidaknya ada beberapa model yang ditawarkan, seperti Saga, Iriz, Gen2, Persona, Exora, atau Suprima. Namun nyatanya, semua nihil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mobil Tiongkok
Tak hanya itu, melihat data Gaikindo, penjualan Proton kalah jauh dari beberapa merek mobil Tiongkok maupun India.
Lihat saja, total penjualan mobil asal negeri Tirai Bambu jumlahnya mencapai 4.177 unit. Angka tersebut di dapat dari merek Faw mencapai 173 unit, lalu merek mobil paling baru, yaitu Sokon sebanyak 86 unit dan Wuling sebesar 3.918 unit.
Untuk merek otomotif asal India, yaitu Tata Motors, selama Januari-November 2017 penjualannya mencapai 994 unit.
Advertisement