Awas Jebakan Batman di Sepanjang Jalan Nasional Surabaya-Madiun

Jebakan batman di sepanjang jalan nasional Surabaya-Madiun, khususnya di daerah Jombang, memakan korban 5-10 pengendara setiap hari.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Des 2017, 05:00 WIB
Jebakan batman di sepanjang jalan nasional Surabaya-Madiun, khususnya di daerah Jombang, memakan korban 5-10 pengendara setiap hari. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jombang - Pengendara roda dua dan empat yang melintasi jalan nasional Surabaya–Madiun, tepatnya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hendaknya berhati–hati, terutama pada malam hari.

Selain padat kendaraan, kondisi jalan ini juga dipenuhi lubang yang siap menjebak para pengendara. Kerusakan jalan terjadi di beberapa titik, seperti sebelum putaran Tejo Kecamatan Mojoagung, sebelum dan sesudah Fly Over Peterongan, serta di Jalan Basuki Rahmad Jombang.

Lubang jalan dengan diameter bervariasi itu bisa menyebabkan ban meletus atau bocor, bahkan pengendara pun bisa terjerembab. Syamsudin, salah satu warga di seputar putaran Tejo, Kecamatan Mojoagung, mengatakan kondisi jalan berlubang diperparah dengan minimnya penerangan.

Akibatnya, pengendara sering terjerembab di lokasi tersebut. "Dalam satu hari, tak kurang dari lima hingga sepuluh pengendara yang terjerembab, dan kebanyakan kendaraan dari luar kota yang melintas dan tidak hafal medan," katanya, Selasa, 19 Desember 2017.

Ia menambahkan, akibat terperosok jalan berlubang, banyak pengendara yang mengalami pecah ban hingga terjatuh, terutama bagi kendaraan roda dua yang melintas.

"Kebanyakan roda dua, karena diameter lubang kadang memanjang sehingga laju kendaraan sulit dikendalikan ketika masuk lubang, dan banyak yang terjatuh," ucapnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Tomi Kurniawan. Warga Desa Jombantan mengatakan, kondisi lubang di Jalan Basuki Rahmat diperparah dengan intesitas hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Jombang.

"Bila malam hari, kodisi penerangan yang kurang serta genangan air akibat curah hujan yang tinggi, sehingga menutup pemukaan lubang dengan air. Pengendara yang tidak hafal dengan kondisi medan akan sangat membahayakan, apalagi arus lalu lintas di kawasan ini padat," ujarnya.

 

 


Jelang Libur Akhir Tahun

Jebakan batman di sepanjang jalan nasional Surabaya-Madiun, khususnya di daerah Jombang, memakan korban 5-10 pengendara setiap hari. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, kondisi arus lalu lintas di Jalan Nasional Surabaya–Madiun tepatnya yang melintas di Kabupaten Jombang Jawa Timur terpantau ramai lancar dari kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

Kepadatan arus kendaraan didominasi arah dari Surabaya menuju Madiun, sedangkan arus kendaraan dari arah sebaliknya cenderung lengang. Hal ini menyusul dimulainya Libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Suprayitno, salah satu pengendara mengatakan, memilih pulang kampung lebih awal ke Madiun karena saat ini anaknya sudah memasuki masa libur sekolah, sedangkan usahanya di Surabaya juga sudah tutup menyambut Natal dan tahun baru.

"Anak sudah libur sekolah sejak kemarin. Ini pulang ke Madiun, biar bisa lama di kampung halaman," katanya saat ditemui di SPBU Gambiran, Kecamatan Mojoagung.

Selain alasan libur sekolah, ia juga mengatakan alasan pulang kampung lebih awal untuk menghindari kemacetan arus kendaraan saat libur panjang tiba. Pada tahun lalu, dirinya sempat terjebak macet di wilayah Perbatasan Jombang-Kertosono karena penumpukan arus kendaraan.

"Enak lebih awal pulangnya, biar enggak kejadian kayak tahun lalu, capek dijalan karena macet," ucap lelaki pemilik usaha mebel di Surabaya ini.

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jombang, AKP Inggal Widya Perdana membenarkan kepadatan tersebut. Namun, pihaknya mengaku belum perlu memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk menanggulangi kedapatan arus lalu lintas yang ada di Kabupaten Jombang.

"Saat ini berdasarkan pantauan anggota dilapangan, arus masih tergolong ramai lancar, sehingga belum perlu dilakukan rekayasa lalu lintas, namun lebih kepada pelayanan pengaturan arus saja," tuturnya.

Menurut Inggal, rekayasa lalu lintas perlu dilakukan jika memang ada kemacetan, sehingga kemacetan dapat diurai dan pemudik tidak perlu lama menunggu antrean kendaraan. Rekayasa lalulintas dilakukan lebih kepada simpul-simpul yang biasa terjadi macet di Kabupaten Jombang.

"Rekayasa lalu lintas nantinya memanfaatkan jalur alteri nasional maupun alteri Kabupaten. Hal ini untuk memecah konsentrasi kendaraan di jalur nasional. Apalagi nanti jika Tol Surabaya-Mojokerto beroperasi, dimungkinkan kemacetan di jalur nasional Surabaya-Madiun dapat dihindari," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya