Pesan Menyentuh Mahasiswi Aceh untuk Si Pencuri Motor

Unggahan selebaran dari seorang mahasiswi Aceh menyentuh perhatian warganet di berbagai lini masa medsos dan grup aplikasi perbincangan.

oleh Anri Syaiful diperbarui 20 Des 2017, 12:00 WIB
Unggahan selebaran dari mahasiswi Aceh mengenai pencurian motornya menyentuh perhatian warganet dan grup aplikasi perbincangan. (Foto: Widya Maulina/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banda Aceh - Selebaran informal dari seorang mahasiswi Aceh menyentuh perhatian warga di berbagai media sosial (medsos) dan kelompok diskusi WhatsApp.

Bagaimana tidak, Widya Maulina, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, telah meminta si pencuri untuk mengembalikan sepedanya.

Selebaran berikut dari mahasiswi Aceh tersebut yang baru-baru ini menjadi viral dalam berbagai aplikasi medsos dan diskusi kelompok:

Tolong ... !!!

Yang membawa Honda Supra X 125 Red-Black, BL 6874 AG, tolong beritahu saya kembali. Motor yang saya beli dari biaya menjahit saya saat belajar. Saya adalah mahasiswa Misi Sesi (dari keluarga miskin). Mintalah bantuan untuk mereka yang mengambil atau yang menemukannya. Saya sangat membutuhkan sepedaku untuk kuliah dan bekerja. Tolong dikembalikan, saya tidak akan menuntut orang-orang yang mengambilnya dan mohon berbaik hati kepada mereka yang menghubungi saya di no 085373025XXX (Widya / Mahasiswa FKIP Unsyiah).

Menurut semester tujuh mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah, ia dan rekan-rekannya menempelkan selebaran di sekitar kampus. Dia tidak berpegang pada selebaran, sebab hanya sekitar selusin.

"Lepas selebaran mari kita lihat, apalagi bahwa pencuri yang melihatnya ingin mengembalikan sepedaku," kata mahasiswi Aceh yang berusia 21 tahun tersebut, saat dihubungi Liputan6.com melalui telepon, Rabu (20/12/2017). ).

 

 


Kronologi Pencurian Motor

ilustrasi pencurian sepeda motor (Foto: bennetts.co.uk).

Menurut Widya, motornya dicuri saat dia sedang menghadiri pernikahan salah satu kerabatnya pada Sabtu siang, 16 Desember 2017.

Motor warga Citadel, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, diparkir di Gedung AAC Dyan Dawood, sebelah kiri dari Gampong Kopelma Darussalam, Kabupaten Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.

"Saya memarkir motor sekitar pukul 13.00 WIB. Tapi saat sampai di rumah, motor saya lenyap," katanya.

Menurut Widya, motornya dicuri sekitar pukul 14.00 WIB. "Pencuriannya hanya berselang satu jam," kata mahasiswa program Bidik Misi 2014 ini.


Lapor Polisi

Mahasiswi Aceh melaporkan kehilangan motor ke Polsek Syiah Kuala, Banda Aceh, dengan laporan polisi Nomor: LP/50/XII/2017/SPK Syiah Kuala, tanggal 16 Desember 2017. (Foto: Widya Maulina/Liputan6.com)

Kemudian pada hari itu, Widya dan rekan-rekannya melaporkan kasus pencurian sepeda motor ke Sektor Polisi Sektor Syiah Kuala (Polsek), Kota Banda Aceh.

Petugas kepolisian Syiah Kuala kemudian menanggapi laporan laporan mahasiswa Aceh dengan laporan polisi Nomor: LP/50/XII/2017/SPK Syiah Kuala, 16 Desember 2017. Polisi juga berjanji untuk segera menginformasikan hasil penyelidikan ke Widya.

Namun, hingga hari kelima, Widya mengaku belum mendengar perkembangan kasus pencurian sepeda motor. "Dari polisi tidak ada kabar," kata Widya, yang kuliah saat bekerja sebagai pemandu wisata tsunami.

Murid yang menerima pekerjaan menjahit di rumahnya juga berharap motornya bisa ditemukan.

Widya menegaskan bahwa dia tidak akan menuntut pencuri saat mengembalikan sepeda motor yang dibeli dari rekening tabungan usaha jahit pekerja keras sejak duduk di SMA atau SMA itu. Ia hanya berharap motor itu bisa kembali. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya