Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan sepanjang sesi pertama perdagangan saham Rabu pekan ini. Tekanan IHSG ini terjadi usai IHSG catatkan rekor tertinggi.
Pada penutupan sesi pertama, Rabu (20/12/2017), IHSG tergelincir 68,08 poin atau 1,1 persen ke posisi 6.099,58. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,52 persen ke posisi 1.026,07. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 217 saham melemah sehingga menekan IHSG. 90 saham lainnya menguat. 110 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.167,43 dan terendah 6.091,05.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 155.329 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 34,55 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.573.
Secara sektoral, 10 sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri tergelincir 2,14 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barnag konsumsi melemah 1,95 persen dan sektor saham manufaktur merosot 1,87 persen.
Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham BTEK naik 27,03 persen ke posisi Rp 94, saham DWG melonjak 24,86 persen ke posisi Rp 462, dan saham CAMP mendaki 23,48 persen ke posisi Rp 610 per saham.
Sedangkan saham-saham kapitalisasi besar cenderung tertekan. Saham HMSP turun 3,3 persen ke posisi Rp 4.400, saham ASII tergelincir 2,45 persen ke posisi Rp 7.975, dan saham UNVR merosot 1,65 persen ke posisi Rp 32.850.
Investor asing banyak melakukan aksi jual saham BBCA sebesar Rp 66,17 miliar, saham BTPN sebesar Rp 32,61 miliar, dan saham BBNI sebesar Rp 12,9 miliar.
Bursa Asia pun sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,09 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,11 persen, indeks Shanghai susut 0,29 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,18 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,15 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,36 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Investor Asing Beli Saham, IHSG Justru Melemah
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah usai mencetak rekor pada penutupan perdagangan kemarin.
Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu 20 Desember 2017, IHSG melemah 16,52 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.515,93. Sebagian besar indeks saham tertekan. Hanya indeks DBX saja yang berada di zona hijau.
Ada sebanyak 72 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 69 saham melemah. Di luar itu, 106 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.167,43 dan terendah 6.146,15.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.872 kali dengan volume perdagangan 281,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 232,8 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 16 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.573.
Secara sektoral, sebagian besar melemah. Hanya ada dua sektor yang ada di zona hijau yaitu industri dasar dan perdagangan.
Sektor saham barang konsumsi turun 0,70 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur melemah 0,47 persen dan sektor saham keuangan tertekan 0,44 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham JMAS naik 25 persen ke posisi Rp 370, saham MABA melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.725, dan saham CAMP mendaki 23,48 persen ke posisi Rp 610.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DWGL turun 11,89 persen ke posisi Rp 324, saham PSDN tergelincir 6,67 persen ke posisi Rp 280 per saham, dan saham MTWI merosot 5,30 persen ke posisi Rp 125 per saham.
Advertisement