Liputan6.com, Tepi Barat - Pasukan keamanan Israel menahan seorang remaja perempuan Palestina yang dituduh memukuli seorang tentaranya di Tepi Barat.
Dikutip dari BBC, Rabu (20/12/2017), gadis berusia 17 tahun yang diidentifikasi bernama Ahed Tamimi itu dituduh menyerang pasukan Israel dan terlibat dalam kerusuhan besar.
Baca Juga
Advertisement
Sebuah video yang diambil pada 15 Desember 2017 itu memperlihatkan sekelompok perempuan berteriak dan memukuli dua tentara Israel.
Dalam video tersebut, gadis Palestina bernama Ahed itu terdengar meminta tentara untuk meninggalkan pintu masuk rumahnya. Ketika tentara itu tak bergerak, ia memukul dan menendangnya.
Sementara itu, ayah Ahed, Bassem Tamimi, mengatakan bahwa tentara itu sebelumnya menembakkan gas air mata dan merusak jendela rumah keluarganya.
Saksikan rekamannya berikut ini:
Bassem yang merupakan aktivis terkemuka menambahkan, sepupu Ahed yang berusia 14 tahun, Mohammed, sempat ditembak wajahnya dengan menggunakan peluru karet.
Mohammed dilaporkan terluka dalam demonstrasi mingguan di sebuah wilayah di Palestina, di mana militer Israel mengatakan bahwa lebih dari 200 warga Palestina melempar batu.
Pengakuan Bassem
Pada 19 Desember, Bassem Tamimi menulis di Facebook:
"Pasukan (Israel) menggerebek rumahku dan menangkap anak perempuanku setelah media Israel menyerangnya. Mereka mencuri ponsel, kamera, laptop, dan memukul istri dan anak-anakku."
Kepada surat kabar Israel, Yedioth Aharonth, pada 18 Desember, Bassem mengatakan bahwa insiden yang terekam itu terjadi setelah tentara memasuki halaman rumah, melemparkan granat gas ke sekitar, dan memecahkan jendela rumah.
"Satu jam sebelum kejadian tersebut, mereka memukul seorang pemuda setempat, dan bahkan ada kemungkinan bahwa tentara yang memukulnya adalah dua orang tersebut (tentara yang ada di video)," ujar Bassem.
"Perilaku mereka mungkin tampak manusiawi saat itu, tapi saya tak berpikir bahwa perilaku mereka sehari-hari manusiawi. Aku bangga dengan anak perempuanku dan apa yang ia lakukan," imbuh dia.
Dua tahun lalu, video yang memperlihatkan Ahed Tamimi menggigit tangan seorang tentara Israel yang memegang seorang anak laki-laki Palestina viral di dunia maya.
Para aktivis Palestina memuji tindakannya. Sementara itu, pihak Israel menuduh keluarga Tamimi menggunakan Ahed sebagai alat propaganda.
Advertisement
Pengakuan Militer Israel
"Beberapa warga Palestina memasuki rumah dan melempar baru ke tentara dari dalam rumah dengan izin penghuninya," ujar militer Israel.
"Pasukan mengusir para perusuh dari dalam rumah dan berjaga di pintu masuk untuk mencegah warga melempar batu ke tentara. Kemudian, beberapa perempuan Palestina keluar untuk menghadapi tentara guna memicu provokasi."
Pihak militer mengatakan, sebuah penyelidikan telah menetapkan bahwa seorang komandan infanteri merupakan salah satu dari dua tentara yang berada dalam video tersebut.
"Ia telah bersikap profesional dengan tidak menanggapinya (tidak membalas)," demikian ujar pihak militer.
"Orang-orang Palestina bisa ditangkap pada saat kejadian, mengingat mereka secara fisik melakukan kekerasan dan mengganggu tentara yang melaksanakan tugas mereka," demikian kesimpulan penyelidikan tersebut.