3 Momen Natal yang Khas Terjadi di Australia

Ini 3 hal yang unik dan hanya terjadi di Australia saat Natal tiba.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2017, 13:30 WIB
Hari Raya Natal, 25 Desember. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahunnya, umat Kristiani di seluruh dunia merayakan hari Natal. Masing-masing negara memiliki budaya sendiri dalam menyambut hari tersebut, tak terkecuali Australia. Suasana Natal di Australia memiliki perbedaan dari negara-negara lainnya. Ini bisa menjadi alasan bagi Anda untuk memasukkan nama negara itu ke daftar wisata akhir tahun.

Jika tahun ini Anda sudah punya agenda lain, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi Australia pada tahun berikutnya.

Melansir rilis media yang diterima dari Tourism Australia, berikut ini adalah 3 kekhasan Natal di Australia.

Pantai

Australia memang negara 4 musim. Namun karena letaknya berada di bagian selatan, maka urutan musimnya terbalik dengan negara-negara di utara. Oleh karena itu, Desember di Australia adalah waktu musim panas tiba. Warga Australia merayakan Natal di alam terbuka, misalnya pantai. Pantai Bondi di Sydney atau pantai Scarborough di Perth bisa menjadi opsi yang menarik.

Pilihan lainnya adalah menikmati suasana natal di taman, mengunjungi Christmas Market dengan suasana berbeda, serta menonton karnaval Natal.

 


Seafood

Ilustrasi Foto Ikan Salmon (iStockphoto)

Natal di negara lain mungkin merupakan waktu untuk menyantap kalkun atau daging merah di acara makan malam. Di Australia, Natal akan diisi oleh seafood, seperti udang, lobster, ikan, dan lain sebagainya yang disajikan pada siang hari di ruang terbuka.

Dalam bahasa Italia disebut dengan istilah Al Fresco yang berarti “di ruang terbuka”. Buah-buah yang disajikan bersama menu seafood tersebut adalah mangga dan ceri. Segelas minuman dingin akan menyempurnakan suasana Summer Christmas di Australia

 


Carols by Candlelight

Hari Raya Natal, 25 Desember. (iStockphoto)

Carols by Candlelight merupakan salah satu tradisi Natal tertua di Australia. Penyiar radio Norman Tyrell Banks memulai tradisi itu pada tahun 1930an. Saat Tyrell Banks pulang kerja pada suatu malam, ia melihat seorang perempuan tua sedang menyanyi lagu Natal yang diputar di radio dengan wajah yang terkena sinar lilin.

Membayangkan banyaknya orang-orang yang merayakan Natal sendiri, akhirnya tercetuslah ide di kepala Tyrell Banks untuk membuat acara menyanyi lagu natal bersama dengan cahaya lilin. Tradisi ini berlanjut hingga saat ini, dan acara terbesarnya adalah Carols by Candlelight dari Vision Australia.

Bio In God Bless

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya