Kegalauan Hati Mantan Mahasiswa ITB Meneruskan Pendidikannya

Beragam universitas membuka pintu bagi mantan mahasiswa ITB yang berhenti karena harus mengurus sembilan adiknya. Tapi, ia malah galau.

oleh Fauzan diperbarui 20 Des 2017, 16:00 WIB
Beragam universitas membuka pintu bagi mantan mahasiswa ITB yang berhenti karena harus mengurus sembilan adiknya. Tapi, ia malah galau. (JawaPos.com)

Liputan6.com, Polewali Mandar - Meski sudah mendapat tawaran dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mantan mahasiswa ITB Jurusan Teknik Kimia, Muhammad Izhak tidak langsung menerimanya. Dia justru galau.

"Kemarin Pak Hatta Radjasa telepon saya tawarkan kuliah kembali di ITB di jurusan yang sama," kata Muhammad Izhak kepada Liputan6.com, Selasa, 19 Desember 2017.

Izhak menambahkan mantan ketua IA ITB periode 2007/2011, Hatta Radjasa itu malah bersedia menyediakan tempat tinggal untuk Izhak di Bandung.

"Pokoknya semuanya sudah disiapkan dari kakak-kakak alumni ITB, saya akan konsultasi sama mereka dan meminta solusi lebih jelas lagi," ungkapnya.

Berbagai tawaran ini menghadapkan Izhak pada posisi dilematis. Pasalnya, bagaimana nasib adik-adiknya nanti jika dia kembali ke Bandung.

"Kecuali jika adik-adik saya yang masih sekolah dimasukkan ke pesantren saya bisa agak lebih tenang, tapi bagaimana dengan Chaerul, adik saya yang paling bungsu, apakah bisa saya ikutkan ke Bandung?" ujar mantan mahasiswa ITB itu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 


Tawaran dari Berbagai Universitas

Mahasiswa ITB di Polewali Mandar Putus Kuliah Demi Menghidupi 9 Adiknya. (Liputan6.com/Fauzan)

Keinginan besar Muhammad Izhak untuk berkuliah kembali, sebenarnya disambut baik oleh berbagai Universitas yang ada di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Di antaranya adalah Universitas Al Asyariah Mandar, Universitas Terbuka Majene, Institut Agama Islam DDI Polewali, dan Universitas Terbuka Makassar.

"Kalau ditanya dari semua universitas itu, saya lebih besar hati ke Universitas Terbuka Majene karena ada program kuliah jarak jauh," katanya.

Dengan begitu, kata Izhak, dirinya tidak perlu lagi berpisah dari kesembilan adik-adiknya yang notabene masih membutuhkannya sebagai pengganti orangtua bagi mereka.

"Terutama adik saya yang paling kecil, Muhammad Chaerul Akhsan yang masih berumur 19 bulan. Dia masih sangat membutuhkan saya," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya