Liputan6.com, Jakarta - Hari Natal sebentar lagi akan tiba, hanya hitungan hari lagi saja. Hari Natal tentu lekat dengan hadiah Natal. Apa Anda sudah menyiapkan hadiah Natal yang tepat?
Kebanyakan orang akan menghabiskan waktu berjam-jam dan rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menemukan hadiah sempurna yang akan diberikan kepada orang terkasih.
Advertisement
Akan tetapi, sesuatu yang berlebihan tentu tak baik bukan? Sebenarnya memberikan sebuah hadiah Natal tidaklah harus dilihat dari jumlah atau nilainya saja. Namun, kembali lagi kepada keikhlasan hati saat berbagi dengan orang lain.
Intinya, jadikan pemberian hadiah pada saat Natal sebagai bentuk kemurahan hati, bukan sebagai ajang pamer. Cukup dengan membelikan hadiah yang sesuai kemampuan dan keikhlasan hati, itu sudahlah lebih dari cukup.
Melansir laman newspring.cc, Jumat (22/12/2017), berikut beberapa pedoman pemberian hadiah Natal:
1. Pahami Mengapa Kita Memberi Hadiah Saat Natal
Sebenarnya, pemberian terpenting yang pernah diberikan adalah anugerah keselamatan Tuhan. Pemberian hadiah kepada orang lain merupakan bentuk rasa syukur dan kemurahan hati yang ditunjukkan Tuhan. Jika Anda memang ingin memberikan hadiah, pastikan agar tidak memaksakan diri dan yang sesuai kemampuan saja.
2. Jadilah Dermawan
Bermurah hati merupakan cara untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Bila kita memberi dengan murah hati dan tulus kepada orang lain, kita berkenan akan Tuhan.
Maka dari itu, harga dan jumlah bukanlah patokan, yang terpenting adalah ketulusan saat memberi hadiah kepada orang lain. Tidak perlu memberi hadiah yang dapat menimbulkan kecemburuan. Ingat, memberi hadiah bukan untuk dilihat besarnya oleh orang lain.
3. Ingatlah Karunia adalah Berkat, Bukan Beban
Pemberian hadiah Natal sering kali menyebabkan stres dan beban bagi pemberi hadiah dan penerima. Orang menghabiskan banyak waktu dan uang untuk memilih hadiah yang akan mengesankan, dan penerima sering diliputi oleh kebutuhan untuk memberi hadiah sebagai imbalan yang sesuai.
Siklus ini menjadi salah satu perbandingan dan persaingan, dan kita sering melupakan alasan mengapa kita memberi hadiah untuk memulai. Pemberian hadiah tidak dimaksudkan untuk menjadi beban. Ini dimaksudkan untuk menjadi berkat bagi si pemberi dan penerimanya.
Memberi bukan tentang membeli hadiah yang paling mahal. Ini tentang mengingat berkat Tuhan yang memberi kita dan berbagi dengan orang-orang di sekitar kita.
Advertisement