Rimini - Kasus penyelidikan tabrakan maut yang melibatkan mantan pebalap MotoGP, Nicky Hayden, memasuki babak baru. Kantor Kejaksaan Republik Rimini mengajukan petisi ke Pemerintah Italia untuk memanggil penabrak Hayden agar bersaksi di pengadilan.
Baca Juga
Advertisement
Penabrak Nicky Hayden akan diperiksa terkait dugaan pelanggaran batas kecepatan ketika kejadian. Petisi yang ditandatangani langsung oleh Wakil Jaksa Paolo Gengarelli itu dibuat berdasarkan tiga laporan teknis oleh mantan polisi yang ahli dalam penyelidikan kecelakaan lalu lintas, Orlando Omicini.
"Jika mobil menaati batasan kecepatan kemudian bereaksi dengan mengerem dan terus menerus melaju dengan kecepatan konstan, maka kecelakaan tersebut bisa dihindari," bunyi petisi tersebut.
Hasil penyelidikan menyebutkan, penabrak Nicky Hayden yang mengemudikan mobil Peugeot 206 Coupe melaju dengan kecepatan 70 km/jam. Padahal, batas kecepatan yang ditetapkan di daerah tersebut adalah 50 km/jam.
Meski begitu, terdapat pula bukti yang bisa meringankan penabrak Hayden. Fakta hasil olah kejadian perkara menyebutkan Hayden sedang berlatih sepeda seorang diri dan menggunakan headset dan tidak mengindahkan tanda berhenti di jalan raya.
Nicky Hayden mengalami kecelakaan karena ditabrak pada 17 Mei 2017. Pebalap asal Amerika Serikat itu akhirnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit pada 22 Mei 2017. Penyebab kematian Nicky Hayden karena mengalami cedera pada dada dan trauma di bagian kepala.