Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta siap melakukan penyegaran angkutan kota (angkot) pada 2018. Rencananya, angkot atau mikrolet yang awalnya dibuat melalui karoseri, nantinya harus langsung dari bawaan pabrikan.
Menurut Ketua Organda DKI, Shafruhan Sinungan, saat ini ada empat agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang sudah menyodorkan jenis mobil agar berlabel angkot.
Baca Juga
Advertisement
“Toyota Transmover, Wuling Confero, Suzuki APV dan Daihatsu Gran Max, sementara baru empat, enggak tahu nanti nambah lagi atau tidak,” ungkap Shafruhan kepada Liputan6.com, Rabu (20/12/2017).
Bukan tanpa alasan Organda melakukan revitaliasi. Menurut Shafruhan, hal itu harus dilakukan peremajaan sesuai Peraturan Kementerian Perhubungan No 29/2015.
Dalam peraturan tersebut, kata dia, pada intinya semua kendaraan umum harus memenuhi SPN (Standar Pelayanan Minimal), dan layanan after sales harus memadai.
Selama ini memang, para pengusaha angkot melengkapi armadanya dengan terlebih dahulu membeli dalam bentuk sasis atau pikap, yang kemudian dirombak melalui karoseri.
Selanjutnya
Shafruhan menyatakan, saat ini setidaknya tercatat ada 14 ribu unit angkot di wilayah Ibu Kota. Rencananya, tahun depan angkot atau mikrolet secara bertahap akan dikurangi.
Tak tanggung-tangung, nantinya angkot yang ada di Jakarta hanya akan beroperasi sebanyak 7.000-8.000 unit. Jika tak ada aral melintang, angkutan ini semuanya dibalut dengan warna putih agar terlihat lebih segar.
“Sesuai dengan proses peremajaan yang berjalan. Sebab, yang lain-lainnya katanya apakah berubah jadi bus atau lainnya, sebab untuk rute jalur protokol saja harus diganti jadi bus,” tuturnya.
Advertisement