Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan menerima amanah sebagai pimpinan partai berlambang pohon beringin. Dia berjanji akan bekerja sebaik-baiknya sesuai amanah almarhum ayahnya, yakni Hartarto Sastrosoenarto.
Dia menceritakan, saat mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk pergi ke Kamboja dan China, dan ayahnya hendak ke Bali, saat itu keduanya sempat berbincang.
Advertisement
Biasanya, sang ayah, kata Airlangga, lebih antusias membicarakan mengenai perindustrian seperti bidang yang ditekuninya.
Namun, perbincangan saat itu lebih mengarah pada permintaan Hartarto kepada Airlangga, agar mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Biasanya ayahanda berbicara mengenai industri, tapi kali ini bicara 'tolong jaga kawal dan juga sukseskan pemerintahan Jokowi-JK'," ucap Airlangga mengungkapkan pesan ayahnya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017) malam.
Airlangga Jadi Ketum Golkar
Namun Airlangga mengaku, ketika itu tak langsung memahami permintaan sang ayah.
"Itu dilakukan melalui Partai Golkar, saat itu saya kurang mengerti. Baru kali ini saya mengerti," jelas Airlangga.
Airlangga telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Rabu (20/12/2017) pagi. Penetapan itu berdasarkan keputusan Munaslub.
"Menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar," kata Sarmudji, Sekretaris Pimpinan Munaslub, di Jakarta.
Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum Golkar untuk periode 2017-2019. Posisi tersebut bisa diperpanjang melalui jalur rapat pimpinan nasional (rapimnas).
Advertisement
Mundur dari Kabinet?
Terkait jabatan baru yang diemban Airlangga, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengisyaratkan Airlangga Hartarto tak perlu mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perindustrian. Airlangga saat ini telah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
Isyarat ini terlihat saat JK menutup Musyawaran Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (20/17/2017).
JK mengungkapkan, dia pernah menjadi Ketua Umum Golkar, sambil tetap memangku jabatannya sebagai wakil presiden.
Menurut JK hal ini tidak masalah. Bahkan dia mencontohkan ketum parpol yang menjadi presiden juga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: