Keluar Masuk Pasar Jelang Natal, Kapolda Riau Mengaku Sedih

Harga sembako di pasar-pasar Pekanbaru jelang Natal masih dianggap terkendali. Lalu, mengapa Kapolda Riau sedih?

oleh M Syukur diperbarui 21 Des 2017, 10:32 WIB
Harga sembako di pasar-pasar Pekanbaru jelang Natal masih dianggap terkendali. Lalu, mengapa Kapolda Riau sedih? (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, Kapolda Riau Inspektur Jenderal Nandang bersama pejabat tinggi di Mapolda serta pejabat Pemerintah Provinsi Riau kian rajin ke pasar. Tujuannya untuk mengecek stok serta harga pangan di pasaran, dan mencari solusi supaya tak memberatkan masyarakat.  

Stok sembako, seperti beras, juga dicek ke Bulog Provinsi Riau di Jalan Jenderal Sudirman. Hasilnya, stok beras masih aman sampai empat bulan ke depan. Kapolda bersama Pemerintah Provinsi Riau juga menyiapkan langkah supaya sembako lainnya juga aman dengan cara mengantisipasi penimbunan.

Masuk dan keluar di tiga pasar di Kota Pekanbaru, Kapolda ‎juga mengaku sedih karena beberapa pedagang yang ditemuinya tidak tahu apakah jualannya mengandung bahan berbahaya atau tidak.

"Tadi saya tanya sama pedagang, katanya tidak tahu mengandung formalin karena hanya membeli barang dari taukenya lalu dijual kembali," ujar Nandang, Rabu, 20 Desember 2017.

Menurut Nandang, pedagang harus tahu kualitas barang yang dijualnya. Sikap cuek para pedagang pasar justru bisa membuat mereka tersandung tindak pidana karena diduga turut serta. Agar tak terjadi, pedagang wajib diberi pemahaman sebagai antisipasi.

Sementara, Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim menyebut, dari beberapa pasar yang ditinjau, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Kenaikan hanya berkisar seribu rupiah dan dinilai masih sama dengan situasi jelang Natal dan pergantian tahun sebelumnya.

"Dan daya daya beli masyarakat di Riau masih tinggi dibanding tahun lalu. Di samping itu juga, Riau saat ini mempunyai produksi sendiri di daerah Pelintung, Dumai," kata Wan Thamrin.

Selain pejabat tinggi itu, kunjungan ke pasar juga diikuti petugas dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta perwakilan dari Pertamina Region Sumatera.

Rombongan juga menuju ke gudang Bulog di Jalan Sudirman untuk meninjau langsung ketersediaan stok beras untuk masyarakat Riau."Sampai bulan April 2018, Riau aman dari kelangkaan pangan. Jadi, jangan khawatir-lah, kita jelang Natal dan tahun baru stok banyak," kata Wan Thamrin.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Densus 88 Berkantor di Pekanbaru

Kapolda Riau Inspektur Jenderal Nandang menyampaikan penangkapan tiga terduga teroris di tiga kabupaten di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Seiring penangkapan sembilan terduga teroris di berbagai kabupaten di Riau dengan sasaran Kota Bertuah, Kapolda Riau menyebut Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88) "berkantor" di Pekanbaru. Adapun polda berperan sebagai pembantu karena lebih mengenal wilayah.

"Kita bekerja sama dengan Densus 88, sudah ada di sini untuk memantau (pergerakan radikal dan terorisme) Riau‎," kata Nandang usai rapat kordinasi pengamanan Natal dan pergantian tahun di Kantor Gubernur Riau, Selasa siang, 19 Desember 2017.

Menurut Nandang, upaya antisipasi terorisme jelang perayaan hari besar umat Kristiani‎ dan tahun baru diperlukan karena petugas tidak ingin menangkap setelah terjadinya aksi teror. Dia menyebut gerakan teroris harus dicegah sebelum bertindak.

"Kita tidak ingin setelah beraksi baru ditangkap, makanya dipantau sebelum bergerak, ditangkap dulu," kata jenderal bintang dua itu.

Dia menerangkan, gerakan teroris harus dibaca sampai ke akar-akarnya, termasuk sasarannya saat Natal nanti. Ia menyebut kantor polisi masih menjadi sasaran utama karena dinilai sebagai tagut serta penghalang.

Di samping itu, Kapolda Riau menyebut pihaknya menyiagakan 2/3 kekuatan Polda Riau untuk mengamankan malam pergantian tahun dengan biaya operasional didanai APBN. Sementara, yang terjun ke lapangan dan memakai anggaran rutin adalah sebanyak 2.950 personel.

"Semuanya akan mulai ke lokasi pada petang hari di tanggal 22 Desember 2017," ucap Nandang.

Polda Riau juga menyiapkan 69 pos yang terdiri atas 40 pos pengamanan dan 29 pos pelayanan. Pos pelayanan disiapkan di pusat keramaian, seperti tempat perbelanjaan dan objek wisata.

Sedangkan di jalur lintas disediakan beberapa alat berat untuk mengantisipasi longsor atau bencana alam lainnya. Hal itu sudah dikoordinasikan dengan Pemerintahan Provinsi Riau, khususnya Dinas Pekerjaan Umum.

"Semua jajaran mulai dari polres hingga polsek ikut terlibat, termasuk peran serta dari pemerintah," ucap Nandang.‎

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya