Liputan6.com, Jakarta Depresi yang membuat Jonghyun SHINee mengakhiri hidupnya dinilai sudah masuk kategori sangat berat. Bahkan sebelum meninggal, ia sempat mengirimkan surat kepada penyanyi Nine9 dari grup Dear Cloud.
Baca Juga
Advertisement
Isi surat Jonghyun SHINee mencakup ungkapan perasaan soal depresi yang dialaminya.
"Di dalam, aku merasa hancur. Depresi ini perlahan menggerogoti hingga akhirnya menelanku habis. Aku tak mampu mengatasinya. Aku membenci diriku sendiri. Aku berusaha mengatasinya dengan bertahan pada kenangan dan berteriak pada diriku sendiri untuk sadar, tapi tak ada jawaban. Jika tak ada cara untuk meredakan napas yang semakin mencekik ini, lebih baik berhenti saja," tulis Jonghyun, mengutip laman Soompi.
Depresi yang dialami Jonghyun SHINee juga menjadi perhatian dokter spesialis penyakit jiwa Elisa Tandiono.
"Depresi yang dialami penyanyi K-POP itu (Jonghyun SHINee) sudah sangat berat. Tindakan dia yang mengakhiri nyawa sendiri termasuk klimaksnya (depresi sudah mencapai puncak dan tindak bunuh diri akhirnya terjadi)," jelas Elisa saat dihubungi Health-Liputan6.com lewat sambungan telepon, Kamis (21/12/2017).
Simak video menarik berikut ini:
Sulit diajak ngobrol
Elisa melanjutkan, orang yang depresi berat sudah sulit diajak ngobrol. Pada akhirnya, mereka menarik diri dan mengisolasi diri dari lingkungannya. Mereka tidak mau bertemu dengan orang lain.
"Kalau sudah depresi berat, sulit diajak ngobrol. Mereka tidak mau lagi ditanya-tanya. Ditanya pun akan diam saja," lanjut Elisa.
Sebagai tindakan preventif (pencegahan) agar depresi tidak menjadi berat, pihak keluarga, teman, dan sahabat terdekatnya harus sensitif terhadap perilaku orang yang depresi.
"Perhatikan, tindakan sehari-harinya, itu terlihat jelas, misal, jadi kurang minat terhadap segala hal dan kurang tidur. Agar lebih tahu lagi, ajak dia ngobrol. Dengarkan apa yang dikatakan. Lalu cari solusi untuk membantunya hilangkan depresi," tutup Elisa.
Advertisement