Jurus PLN Pastikan Cadangan Listrik Papua Aman

PT PLN (Persero) terus berupaya untuk bisa menjamin kecukupan pasokan listrik di Papua.

oleh Vina A Muliana diperbarui 21 Des 2017, 11:13 WIB
Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua Barat. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)

Liputan6.com, Nabire - PT PLN (Persero) terus berupaya untuk bisa menjamin kecukupan pasokan listrik di wilayah Papua. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, PLN akan menambah daya listrik di Papua sebanyak dua kali lipat.

Perusahaan milik negara ini juga akan memperluas dan memperbanyak jaringan agar listrik yang ada bisa teraliri dengan baik.

"Kita memperbanyak jaringan-jaringan, membangun jaringan-jarongan di gardu induk. Nanti kita tambah daya sampe akhir tahun 2019 lebih kurang hampir 100 persen dari sekarang," kaya Sofyan di Nabire, Papua, seperti ditulis Kamis (21/12/2017).

Lebih lanjut Sofyan menjelaskan, ketidakstabilan listrik di papua disebabkan dari cadangan listrik yang masih di bawah 30 persen. Targetnya, PLN akan menambah daya 200 MW di Papua dan Papua Barat hingga akhir 2019.

"Tambahan ya kira-kira 200 MW lagi sampe akhir 2019 itu untuk memperbaiki kualitas sehingga cadangannya di atas 30 Persen sehingga tidak ada mati hidup mati hidup, mudah-mudahan," kata Sofyan.

Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Wilayah Maluku dan Papua Aad Rofiq mengatakan PLN juga akan memasok listrik di Papua lewat Energi Baru Terbarukan (EBT). Sejauh ini sudah ada 20 lokasi strategis yang akan menjadi tempat pembangkit mikrohidro.

"Karena Papua ini medannya jauh, jadi listrik kita manfaatkan lewat keberagaman hayati yang ada. Nanti akan ada 20 lokasi strategis untuk pembangkit mikrohidro," kata dia.

Sebagai informasi, dalam dua tahun terakhir PLN Wilayah Papua dan Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua dari 45,93 persen menjadi 50,11 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02 persenpada tahun 2015 menjadi 29,53 persen pada 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


PLN Jatim Jaga Pasokan Listrik Saat Natal dan Tahun Baru

Pelanggan mengisi token listrik di Rusun Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (15/11). Pemerintah dan PT PLN (Persero) tengah menggodok penyederhanaan golongan pelanggan listrik rumah tangga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT PLN Distribusi Jawa Timur melakukan upaya preventif, demi terjaganya terang di Jawa Timur saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Manajer PLN Area Surabaya Selatan, Sudirman mengatakan, untuk kesiapan kehandalan sistem kelistrikan saat Natal dan Tahun Baru, 16 area di wilayah kerja PLN Distribusi Jawa Timur melakukan persiapan.

"Kami telah melakukan apel siaga perayaan apel ini diikuti oleh regu pelayanan teknik, operator, mitra kerja, supervisor teknik rayon, manajer rayon, pegawai teknik jaringan area, asisten manajer jaringan, manajer area, dan bidang Distribusi dari Kantor Distribusi Jawa Timur," kata Sudirman, di Jakarta, Kamis 21 Desember 2017.

Sudirman menambahkan, pasukan siaga harus selalu menjaga kehandalan pasokan listrik, dengan memprioritaskan tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat keramaian.

Adapun total daya pembangkit di Jawa Timur per 20 Desember 2017 adalah sebesar 6.330 Mega Watt (MW) dengan beban puncak sebesar 4761 MW.

"Pelayanan pelanggan dengan sebaik-baiknya dan prioritaskan pekerjaan yang sifatnya emergency, misalnya gangguan yang harus segera diperbaiki. Sehingga diharapkan pada hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, masyarakat tetap dapat menikmati listrik PLN tanpa ada kendala sedikitpun," ujar dia.

Manajer PLN Area Pengatur Distribusi Jawa Timur, Arsyadhani G. Akmalaputri, mengungkapkan kondisi konsumsi listrik tahun ini diprediksi berbeda dengan tahun lalu.

Diperkirakan konsumsi listrik rumah tangga, bisnis dan industri akhir tahun ini tidak setinggi tahun lalu, karena pelanggan memilih meliburkan kegiatannya. Namun hal ini tidak membuat PLN lengah dalam menjaga keandalan pasokan listrik ke pelanggan.

"Tahun ini hari raya Natal dan Tahun Baru bertepatan di hari biasa sehingga kemungkinan akan terjadi penurunan konsumsi listrik saat libur panjang nanti," ujar dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya