Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya, di depan publik Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertemu, hari ini, Kamis (21/12/2017).
Keduanya bertemu saat diskusi terbuka Ikatan Alumni Universitas Indonesia dengan tema "Mencari Solusi untuk Tantangan Pembangunan Jabar".
Advertisement
Keduanya, sempat dikaitkan dengan persaingan di Pilkada Jawa Barat. Saat Golkar dipimpin Setya Novanto, partai beringin itu mengeluarkan surat keputusan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat. Namun, keputusan itu ditentang oleh kadernya di Jawa Barat. Golkar Jawa Barat ingin agar partainya mengusung kadernya sendiri, Dedi Mulyadi.
Arah angin pun berubah ketika KPK menangkap Setya Novanto dan Airlangga Hartarto ditunjuk secara aklamasi sebagai Ketua Umum Golkar. Airlangga mencabut dukungan ke Ridwan Kamil dan akan mengusung kadernya sendiri di Pilkada Jabar. Ini, memberikan angin segar kepada Dedi Mulyadi untuk memuluskan jalannya menuju Jabar 1.
Setelah polemik dukungan Golkar di Pilkada Jabar, hari ini adalah momen pertemuan keduanya untuk yang pertama kalinya.
Kompak Pakai Batik
Keduanya, kompak menggunakan batik dan berpeci. Namun, Dedi memilih menggunakan batik berwarna cokelat sementara Ridwan Kamil berbatik putih.
Dedi dan Ridwan Kamil datang secara terpisah. Sesuai agenda, Dedi datang tepat waktu pukul 09.00 WIB. Sedangkan Ridwan Kamil, datang pukul 11.30 WIB.
Ridwan Kamil yang masuk menuruni anak tangga auditorium, langsung maju ke podium panggung panelis dan bersalaman dengan moderator, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara, dan termasuk Dedi Mulyadi.
Ridwan Kamil pun duduk di sebelah Dedi Mulyadi. Ketika Dedi Mulyadi memberikan pemaparan, Ridwan Kamil sibuk menulis.
Advertisement
Berdiri
Usai Dedi Mulyadi selesai memberikan pemaparan, keduanya berdiri bersebelahan bersama dengan para narasumber lainnya.
Salaman
Dedi Mulyadi tidak lama berada di lokas diskusi. Setelah memberikan pemaparan kurang lebih 10 menit, dia berpamitan dengan saling bersalaman dengan tim panelis, termasuk Ridwan Kamil dengan saling cium pipi kanan dan cium pipi kiri atau cipika-cipiki.
Advertisement
Polemik Dedi Mulyadi-Ridwan Kamil
Hubungan keduanya mulai disorot publik kala Partai Golkar yang sebelumnya telah menggadang Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat, justru mengeluarkan sikap resmi mendukung Ridwan di Pilkada Jabar.
Melalui Setya Novanto, yang saat itu masih menjabat Ketua Umum Golkar, Ridwan Kamil digadang menjadi bakal cagub bersama kader Golkar, Daniel Muttaqien.
Keluarnya keputusan itu membuat DPD Partai Golkar Jabar, yang dipimpin Dedi Mulyadi, meradang. Golkar Jabar saat itu bahkan sempat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPP Golar di kawasan Slipi, Jakarta, menuntut agar Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil.
Pasca-pergantian Ketua Umum, dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto, Golkar yang sebelumnya memutuskan mendukung Ridwan Kamil, mencabut dukungan itu.
Ridwan Kamil dinilai kurang baik dalam berkomunikasi dengan Golkar terkait penentuan pasangannya untuk berlaga di Pilgub Jabar. Dedi Pun kembali disebut paling berpeluang mendapat tiket dukungan dari Golkar.
Namun, hingga kini, DPP Partai Golkar belum memutuskan siapa pengganti Ridwan Kamil yang akan mereka usung di Pilkada Jawa Barat 2018.