Akibat Tampon Model Cantik Ini Jadi Kehilangan Kaki

Model cantik Amerika Serikat harus diamputasi kakinya akibat efek menggunakan tampon saat haid.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Des 2017, 17:00 WIB
Akibat menggunakan tampon saat haid, model cantik Lauren harus kehilangan kakinya. (Instagram Lauren Wasser)

Liputan6.com, Amerika Serikat Seorang model cantik asal Amerika Serikat harus diamputasi kedua kaki karena menderita toxic shock syndrome (TSS), yang disebabkan tampon yang dipakainya. Sebelumnya, ia mengamputasi kaki kanan.

Lauren Wasser, 29, tidak yakin dia akan bertahan, terlebih lagi ia berprofesi sebagai model. Kaki kanannya diamputasi pada tahun 2012. Pada awalnya, ia terkena TSS di tahun tersebut setelah menggunakan tampon saat menstruasi.

Efek penggunaan tampon mulai ia rasakan dalam beberapa hari. Lauren terserang gejala mirip flu, yang berujung serangan jantung, dilansir dari Independent, Kamis (21/12/2017).

Gejala tersebut diperparah dengan adanya gangren yang menyerang kakinya. Gangren adalah kondisi peradangan akut ditandai dengan kematian jaringan. Hal ini diakibatkan berkurangnya suplai darah ke jaringan tersebut.

Artinya, jaringan tubuh mati. Dalam beberapa kasus diperlukan pengangkatan atau pengambilan jaringan melalui operasi (amputasi). Amputasi inilah yang dijalani Lauren. Kakinya harus diamputasi dari bawah lutut.

Meski dokter merekomendasikan, amputasi kedua kaki pada 2012, Lauren justru memutuskan menyelamatkan kaki kirinya. Pada waktu itu, kaki kirinya tidak jadi diamputasi.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

 


Rasa nyeri yang sangat menyakitkan

Model AS Lauren ikut mengkampanyekan bahaya tampon saat haid. (Instagram Lauren Wasser)

Lauren yang bertahan dengan kaki kiri menghadapi hari-hari yang penuh perjuangan. Ia harus melawan rasa nyeri yang dirasakan pada kaki kiri. Ia tak dapat bertahan lagi.

Dokter merekomendasikan, untuk mengamputasi kaki kiri. Ini karena kaki kirinya sudah mengalami komplikasi yang sangat parah.

Lauren mengingat, amputasi pada kaki kanan membawa perubahan dalam hidupnya. Ia mengkampanyekan soal kesadaran untuk pencegahan TSS, termasuk potensi risiko penggunaan tampon.

Walaupun kini ia harus amputasi kaki kanan, Lauren bersyukur masih bisa hidup. Ia berharap, para wanita lebih waspada terhadap bahaya penggunaan tampon.

TTS yang diakibatkan tampon terjadi kala tubuh merespon penurunan tajam tekanan darah pada wanita yang lagi haid. Respons ini menghilangkan aliran oksigen ke dalam jaringan tubuh.

Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian, ditulis dari WebMD.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya