Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus meningkatkan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) khususnya di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar. Hal ini untuk mengejar target rasio elektrifikasi 97 persen pada 2019.
Kepala Unit Pengendalian dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Simon Laksmono Himawan mengatakan, ada 2.500 desa di Indonesia yang belum menikmati listrik. Sebanyak 80 persen berada di Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
"Dari 2.500 desa 80 persen yang belum berlistrik ada di daerah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara," kata Simon, di Pulau Buru, Maluku Kamis (21/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Simon, pemerintah akan secara masif meningkatkan pemerataan kelistrikan di desa-desa yang belum terlistriki. Hal ini untuk mengejar target rasio elektrifikasi 97 persen di 2019.
Bahkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, pemerintah menggunakan dua tangan yaitu Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero).
"Program yang kami jalankan relatif masif. Untuk menerangi 2.500 desa dikerjakan oleh dua institusi, Kementerian ESDM dan PLN," tutur Simon.
Simon mengungkapkan, untuk mengejar target rasio elektrifikasi, Kementerian ESDM membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (PLTSHE) di 1.944 desa.
LTSHE merupakan langkah awal melistriki desa yang belum menikmati listrik, namun sifatnya sementara, sambil menunggu pembangunan infrastruktur kelistrikan oleh PLN.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan ke 180 Ribu Kepala Keluarga
Pada 2018, Kementerian ESDM berencana membagikan LTSHE ke 180 ribu keluarga di 1.400 desa.
Sedangkan PLN mendapat tugas melistriki lebih dari 500 desa. Caranya dengan membuat infrastruktur kelistrikan berupa pembangkit hingga jaringan listrik.
Pada 2018, PLN berencana melistriki 445 desa.
"LTSHE ini untuk mengisi ruang antara, karena membangun jaringan itu butuh waktu yang lama dan kita harus mengejar rasio elektrifikasi 97persen pada 2019," tutupnya.
Advertisement