Kopassus dan Banser Amankan Natal di Solo

Pasukan Kopassus dan Banser ikut menjaga keamanan selama perayaan Natal di Kota Solo

oleh Fajar Abrori diperbarui 21 Des 2017, 22:00 WIB
Pasukan Kopassus ikut dikerahkan untuk menjaga keamanan selama perayaan Natal di Kota Solo, Kamis (21/12).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Sebanyak 1.200 personel gabungan dari polisi dan TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan selama perayaan Natal di Kota Solo. Bahkan, pasukan khusus TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ikut dikerahkan. Satgas dari ormas pun ikut serta dalam pengamanan, di antaranya Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Wakil Kepala Polresta Solo, AKBP Andi Rifai mengatakan petugas yang bertugas menjaga kemanan selama perayaan hari besar umat Kristiani melibatkan pasukan gabungan TNI dan polisi. Personel yang terlibat dari berbagai satuan, seperti dari Kopassus, Kostrad, Brimob, Satlantas, TNI AU, Kodim dan lainnya.

"Kopassus ikut dilibatkan sebagai kekuatan bantuan. Mereka akan standby di markasnya di Kandang Menjangan, Kartasura," kata dia usai mengikuti apel siaga Lilin Candi di halaman Stadion Manahan Solo, Kamis, 21 Desember 2017.

Pengamanan tersebut selain dilakukan personel TNI dan polisi, juga dibantu dari satgas sejumlah partai politik dan ormas.

“Nanti ada dari linmas, satgas PDIP, SAR Rajawali, Banser dan lainnya. Total personel TNI, Polri dan satgas lainnya sekitar 1.200 orang,” sebutnya.


Sterilisasi Gereja

Kapolresta dan Wakapolresta Solo mengecek pengamanan di Gereja Santo Antonius Purbayan Solo, Kamis (21/12).(Liputam6.com/Fajar Abrori)

Menurut Andi, para petugas keamanan akan mulai berjaga di masing-masing gereja pada tanggal 23 Desember 2017. Selain itu, sebelum prosesi kebaktian dimulai akan dilakukan proses sterilisasi olehi petugas kepolisian.

"Semua gereja yang ada di Solo akan dilakukan sterilisasi. Sedangkan yang jadi prioritas ada tujuh gereja dengan jumlah jemaat di atas seribu orang," kata dia.

Untuk kelancaran prosesi misa kebaktian Natal, lanjut Andi, polisi telah memanggil para pengurus gereja untuk dimintai jadwal kebaktian Natal. Selain itu, polisi juga melibatkan para pemuda gereja untuk mengecek para jemaat yang akan masuk ke gereja.

"Kita libatkan pemuda gereja karena mereka yang lebih tahu apakah jemaat sini atau tidak. Ini bagian dari langkah preventif," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya