Seks Setelah Melahirkan, Apa Bedanya?

Melahirkan dan memiliki bayi baru bisa membawa perubahan besar pada kehidupan seks Anda. Apa saja?

oleh Nilam Suri diperbarui 21 Des 2017, 22:00 WIB
Kapan Bisa Kembali Berhubungan Seks Setelah Melahirkan?

Liputan6.com, Jakarta Setelah melahirkan, biasanya Anda dan pasangan harus rehat dulu sebelum memulai hubungan seksual kembali. Dan bahkan, ketika sudah dapat lampu hijau pun, seks setelah melahirkan mau tidak mau mengalami perubahan.

"Area sensitif ini baru saja melewati trauma, walaupun traumanya itu baik. Menunggu membantu mencegah kerusakan lebih lanjut di area sensitif Anda. Ditambah lagi, waktu ini sangatlah rumit bagi ibu. Kami ingin memastikan dia merawat dirinya sendiri, secara fisik dan mental," ujar Jessica Shepherd, M.D., seorang dokter kandungan yang juga pakar kesehatan wanita.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk wanita yang melahirkan secara normal, tapi juga yang melalui operasi caesar. Anda baru saja melakukan operasi besar, tubuh perlu waktu untuk pulih.

Ketika Anda benar-benar sudah siap, baik secara fisik maupun mental, berikut beberapa perubahan yang harus siap Anda temukan saat kembali berhubungan seks setelah melahirkan, melansir Women's Health, Kamis (21/12/2017):

1. Mungkin akan sedikit sakit

Setelah berjuang keras untuk melahirkan sang buah hati, seks mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman. Tapi itu wajar, selama tidak berlebihan.

"Seks tidak seharusnya terasa sangat menyakitkan, sampai Anda harus terpaksa berhenti atau tidak merasakan kenikmatan sama sekali," ujar Shepherd. Jika terlalu menyakitkan, Shepherd menyarankan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 


2. Bisa keluar cairan yang tak biasa

Ilustrasi seks setelah melahirkan

Walau Anda sudah tidak lagi mengeluarkan darah nifas, lapisan endometrial yang meluruh bisa mengubah warna cairan vagian jadi sedikit kecokelatan, ujar Shepherd.

Keluarnya sedikit bercak darah juga jadi hal yang lumrah. Yang tidak normal adalah, jika pendarahan terjadi terus-menerus dan warnanya merah terang.

Perhatikan juga jika cairan mengeluarkan bau menyengat atau bertekstur mirip keju. Kedua hal itu bisa jadi tanda infeksi jamur atau bacterial vaginosis.

3. Rasanya jadi berbeda, untuk sementara

Setelah vagina dipaksa melebar saat Anda melahirkan bayi, bisa jadi seks tidak jadi senikmat sebelumnya.

"Elastisitas vagina itu mengesankan. Mereka akan kembali ke ukuran dan karakter normalnya, tapi butuh waktu," jelas Shepherd.

Seberapa cepat vagina pulih bergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi lantai pelvis sebelum melahirkan. Tapi tenang saja, sensasi yang dulu Anda rasakan sebelum melahirkan, akan kembali dalam waktu tiga sampai enam bulan.


4. Tidak seperti diri sendiri

Ilustrasi seks setelah melahirkan

Kalau biasanya Anda sangat bergairah di ranjang, jangan kaget ketika setelah melahirkan karakter Anda berubah. Memiliki anak adalah transisi yang besar, baik secara fisik maupun mental.

Anda bisa saja jadi merasa tak sedekat dulu dengan pasangan, sehingga akibatnya, Anda sulit terbakar gairah. Belum lagi faktor kurang tidur yang membuat Anda kelelahan.

Shepherd menyarankan untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Sampaikan sejujur mungkin tentang apa yang Anda rasakan dan lalui.

Ingat, Anda juga bisa mengalami depresi pascamelahirkan. Hal ini butuh didiskusikan dengan dokter, agar Anda bisa mendapatkan semua bantuan yang dibutuhkan.

5. Semuanya akan kembali normal

Memang, memiliki anak membawa perubahan yang sangat besar dalam pada kehidupan seksual. Namun kabar baiknya, semuanya akan kembali normal dalam waktu setahun.

Fungsi seksual, gairah, rasa terangsang, dan orgasme, semuanya akan kembali membaik. Jangan pernah patah semangat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya