Bernostalgia dengan Si Jadul Kawasaki W175

Belum lama ini Liputan6.com diberi kesempatan oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) untuk mencoba produk terbarunya yakni Kawasaki W175.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 21 Des 2017, 18:08 WIB
Kawasaki W175 (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini Liputan6.com diberi kesempatan oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) untuk mencoba produk terbarunya yakni Kawasaki W175. Kami pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mencoba motor baru bertampang jadul tersebut.

Bagi kami, Kawasaki W175 merupakan "bahan" bagi yang suka atau berniat modifikasi bergaya klasik. Pasalnya, tinggal beri sedikit ubahan saja maka motor ini bisa berubah jadi Caferacer ataupun Scrambler.

Meski dalam kondisi standar, motor ini juga cukup menarik perhatian. Dari segi tampilan, teknologi hingga sensasi berkendaranya, motor ini seakan-akan membuat kita flashback ke jaman dahulu.

Kawasaki W175 cocok untuk jalan santai dan menikmati perjalanan. Dengan kata lain, motor ini tidak untuk kebut-kebutan.

Berbekal mesin 177 cc SOHC satu silinder berdaya 12,8 Tk pada 7.500 rpm, dan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm dengan transmisi 5 percepatan, tarikan awal W175 terbilang responsif. Untuk stop and go di jalur perkotaan yang padat terbilang asyik.

Tapi kalau digeber lebih dari 90 km/jam tenaga seperti ngempos dan terjadi getaran cukup hebat yang berasal dari mesin. Getaran itu terasa hingga ke setang.

Penasaran seperti apa review Kawasaki W175 versi Liputan6.com, simak videonya di bawah ini:


Ekspor

Kawasaki W175 versi modifikasi. (Arief/Liputan6.com)

Selain dipasarkan di Tanah Air, motor retro entry level PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), W175 ternyata juga bakal diekspor. Rencananya, "Geng Hijau" bakal mengirim Kawasaki W175 ke dua negara Asia Tenggara.

Menurut Deputy Head Sales and Promotion Department KMI, Michael Chandra Tanadhi, selain digemari di Tanah Air, W175 juga digemari di luar negeri. Bahkan, Indonesia merupakan basis produksi Kawasaki W175.

Sudah dilakukan, karena di Thailand bakal di-launching 30 November 2017," jelas Michael di sela-sela test ride Kawasaki W175 di Rainbow Hill, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Namun sayang, Michael belum memberikan angka ekspor pasti, dan harus mengecek jumlahnya dengan benar.

"Pokoknya sekitar 20 persenan dari produksi total, di luar produksi domestik yang 1.000 unit per bulan," tegasnya.

Untuk diketahui, kapasitas produksi Kawasaki W175 sebesar 1.000 unit per bulan. Akan tetapi, bulan pertama sekitar 500 unit, bulan kedua 700 unit, dan bulan selanjutnya sudah mulai 1.000 unit per bulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya