Liputan6.com, Jakarta - Para pemangku kepentingan tengah menyiapkan berbagai hal untuk jaringan telekomunikasi 5G, termasuk 3rd Generation Partnership Project (3GPP). Para anggota 3GPP telah memutuskan standar hardware baru untuk 5G, yang dijadwalkan debut pada awal 2018.
Persetujuan atas spesifikasi Non-Standalone (NSA) 5G New Radio (NR) ini membuka pintu bagi banyak pihak. Para pelaku industri kini dapat mengetahui dengan pasti mengenai apa yang harus mereka buat untuk bisa memenuhi persyaratan spesifikasi para manufaktur.
Baca Juga
Advertisement
Spesifikasi tersebut akan dipublikasikan pada akhir pekan ini, dengan beberapa di antaranya termasuk dukungan untuk spektrum frekuensi rendah (600MHz dan 700MHz), menengah pada 3,5GHz, dan tinggi pada 50GHz.
"Ini menjadi tahapan yang membuat para vendor bisa mulai membuat peralatan," tutur Director of Technical Marketing Qulcomm, Matt Branda.
Para pelaku industri sendiri berharap beberapa standar terkait 5G dapat disetujui sebelum akhir tahun ini. Salah satu yang berharap demikian adalah perusahaan telekomunikasi AT&T.
Harapan Para Pelaku Industri
Selain itu, dengan adanya berbagai standar baru, para pembuat chip diharapkan bisa mulai mendesain berbagai komponen berbasis silikon yang akan bekerja dengan jaringan 5G.
"Ini sangat agresif dan orang-orang menghabiskan banyak waktu serta usaha ekstra, dan sepertinya kami telah berhasil. Kami meyakini berada di tahap di mana para manufaktur silikon memulai desain mereka dan mulai mengembangkannya," kata AVP of Radio Technology and Strategy AT&T Labs, Dave Wolter.
Adapun para anggota 3GPP masih harus menyetujui berbagai spesifikasi untuk Standalone (SA) 5G. Namun, persetujuan tersebut kemungkinan baru akan dikeluarkan pada Juni tahun depan.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement