Liputan6.com, Cilacap - Kepolisian Resor (Polres) Cilacap, Jawa Tengah, bakal menyiagakan penembak jitu di kawasan yang dinilai rawan gangguan keamanan pada perayaan Natal dan tahun baru 2018 mendatang. Penembak jitu bakal ditempatkan di gereja dan objek vital lainnya.
Kepala Polres Cilacap, AKBP Djoko Julianto, tak merinci secara jelas jumlah dan lokasi penempatan. Namun, para penembak jitu itu menjadi bagian penting dari pasukan pengamanan Natal dan tahun baru 2018, yang berjumlah 700 personel.
Baca Juga
Advertisement
Personel Polres Cilacap itu menjadi bagian pasukan gabungan yang secara keseluruhan berjumlah 1.200 orang. Mereka terdiri dari unsur Polri, TNI, jajaran pemerintah daerah, dan Linmas dalam Operasi Lilin Candi 2017.
Pasukan gabungan itu akan ditempatkan di 17 pos pelayanan wisata serta tujuh pos pengamanan gareja, serta pos-pos pengamanan jalur mudik dan balik libur panjang Natal dan tahun baru.
Selain penembak jitu, kepolisian juga mengerahkan Gegana untuk menjamin keamanan pada perayaan Natal. Gegana Polri akan mensterilkan gereja dari bahan peledak dan benda berbahaya lainnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengamanan Natal Libatkan Organisasi Kemasyarakatan
Sterilisasi oleh Gegana dimulai usai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2017, Kamis, 21 Desember 2017. Mereka dibantu oleh satuan Brigade Mobil (Brimob) Banyumas.
"Kita siapkan dari Gegana, dari Brimob ini nanti akan melakukan sterilisasi di tempat-tempat ibadah dan termasuk tempat keramaian masyarakat. Dan kita tempatkan personel di sana," ucapnya.
Djoko menjelaskan, kepolisian juga menggandeng berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas), tokoh lintas agama, partai politik (parpol), dan elemen masyarakat lain dalam pengamanan Natal dan tahun baru kali ini.
Sejumlah organisasi yang bergabung untuk pengamanan antara lain, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU, Komando Keamanan (Kokam) Muhammadiyah, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Cilacap.
"Ini langkah kita bersama untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi saudara-saudara kita yang akan melaksanakan ibadah Natal," Kapolres menerangkan.
Advertisement
Polisi Jamin Keamanan Pengungsi Banjir Cilacap
Soal perayaan Natal dan tahun baru yang bersamaan musim puncak penghujan, Kapolres Cilacap mengimbau agar masyarakat tak lalai mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana, baik banjir maupun tanah longsor. Kepolisian juga menempatkan personelnya di kawasan rawan bencana.
Khusus wilayah yang kini masih terendam banjir, seperti Kecamatan Sidareja, Djoko menyarankan agar masyarakat tak ragu untuk mengungsi jika memang diperlukan. Warga diminta tak risau dengan keamanan lingkungannya.
Sebab, kepolisian telah menempatkan personel dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menjamin keamanan barang-barang yang ditinggalkan penghuninya.
Kapolres sempat mengontrol langsung kondisi banjir di Desa Gunungreja dan Desa Sidareja Kecamatan Sidareja. Di dua kawasan langganan rendaman ini, ia juga berbincang dengan sejumlah warga yang bertahan meski rumahnya terendam banjir.
Kapolres juga menyerahkan bantuan kepada pengungsi yang berjumlah 172 orang. Mereka ditempatkan di empat lokasi pengungsian, yakni Aula Kecamatan Sidareja, Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Sidareja, Panti Kasih Sepanjang Masa, dan Balai RT Sidareja.
Adapun sejak Selasa lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap terendam banjir. Pada puncaknya, Rabu sore lalu, banjir merendam 11 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, dan Wanareja.
Pengamanan Jalur Mudik dan Wisata di Wonosobo
Kapolres Wonosobo, AKBP Abdul Waras, menjamin kesiapan jalur mudik balik dan jalur wisata Dieng pada libur Natal dan tahun baru 2018. Persiapan melonjaknya lalu lintas diantisipasi dengan kantong parkir di Desa Patak Banteng serta rest area di sepanjang jalur mudik dan balik.
Jembatan Tieng yang menjadi jalur utama Wonosobo-Dieng juga sudah selesai diperbaiki. Jalur ini rusak lantaran terjangan banjir dan longsor pada 2016 lalu.
“Dieng masih merupakan salah satu destinasi wisata favorit pada saat liburan. Oleh karenanya kami berupaya untuk memastikan situasinya tetap aman dan terkendali,” kata Abdul Waras.
Mobil derek juga disiagakan di sejumlah tanjakan curam dan panjang yang kerap menyebabkan kecelakaan lantaran kendaraan macet, baik di jalur utama mudik maupun jalur wisata.
Advertisement