Perbaikan Pipa Forties Selesai, Harga Minyak Naik Tipis

Pipa yang dimiliki oleh Forties di laut utara ini membawa sekitar 450 ribu barel per hari minyak mentah ke Inggris.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Des 2017, 06:00 WIB
5 Negara Konsumen Minyak Terbesar di Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak hanya mampu menguat tipis pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), meskipun perbaikan jaringan pipa di laut utara Inggris milik Forties mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

Mengutip Reuters, Jumat (22/12/2017), harga kontrak berjangka Brent naik 20 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 64,76 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di AS naik 24 sen atau 0,4 persen menjadi US$ 58,33 per barel.

Operator Forties yang menangani jaringan pipa di laut utara Inggris menyatakan bahwa perbaikan akan jaringan yang mengalami keretakan telah berjalan lebih cepat dari target awal. Diharapkan pada awal Januari sudah bisa beroperasi kembali.

Forties merupakan salah satu perusahaan terbesar di laut utara Inggris.

"Perdagangan pada Kamis memang sebagian besar tergerak oleh informasi yang telah dikeluarkan oleh Forties," jelas Presiden Direktur Ritterbusch & Associates, Jim Ritterbusch.

Meskipun kenaikan harga minyak hanya kecil tetapi kedua patokan harga itu berada di level tertinggi sejak 12 Desember.

Pipa yang dimiliki oleh Forties di laut utara ini membawa sekitar 450 ribu barel per hari minyak mentah ke Inggris dan merupakan sepertiga dari toal produksi gas lepas pantai Inggris.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan kemarin

Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga minyak menguat usai data menunjukkan pasokan Amerika Serikat (AS) menyusut melebihi yang diharapkan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange naik 53 sen atau 0,9 persen ke posisi US$ 58,09 per barel usai rilis data the Energy Information Administration menyatakan pasokan minyak AS turun 6,5 juta barel secara mingguan yang berakhir 15 Desember. Analis perkirakan turun 3,2 juta barel.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Februari naik 76 sen atau 1,2 persen ke posisi US$ 64,56 per barel.

"Data tersebut menunjukkan potensi aksi ambil untung. Harga minyak WTI sudah naik 1,2 persen. Stok minyak mentah di Cushing Oklahoma juga memberikan dorongan harga menjadi tertekan," ujar Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group.

Sebelumnya EIA menyatakan, pasokan Cushing naik 800 ribu barel pada pekan lalu menjadi 53 juta. Flynn menambahkan, permintaan bahan bakar bensin juga menguat. Harga bensin untuk pengiriman Januari di Nymex naik 3,87 sen atau 2,3 persen ke posisi US$ 1,73.

"Pasokan bensin naik lebih tinggi 9 persen dibandingkan minggu pertama pada November. Meningkatnya permintaan untuk bensin artinya stok tidak sebesar perkiraan sementara permintaan rendah untuk penyulingan berarti stok kecil terlihat," ujar Matt Smitch, Direktur Clipper Data.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya