Liputan6.com, Jakarta- Raksasa Italia, AC Milan akan menjamu Atalanta di San Siro dalam lanjutan Serie A Italia, Sabtu malam (23/12/2017). I Rossoneri jelas mengincar kemenangan setelah pada laga sebelumnya, dihajar tim papan bawah Verona 0-3, akhir pekan lalu.
Namun, tim tamu dipastikan tak bakal tinggal diam. Skuad asuhan Giam Piero Gasperini itu juga akan tampil mati-matian untuk menjaga jarak dari persaingan di zona Liga Europa. Baik AC Milan maupun Atalanta, saat ini sama-sama mengumpulkan 24 poin. Namun Atalanta lebih unggul dalam selisih gol. Atalanta di peringkat tujuh, sedangkan AC Milan berada satu tingkat di bawahnya.
Baca Juga
Advertisement
Terlepas dari persaingan antara kedua tim, ada hal menarik yang dapat disimak dari hubungan antara AC Milan dengan Atalanta. Salah satunya adalah soal bisnis jual-beli pemain. Keduanya diketahui menjalin hubungan simbiosis mutualisme selama beberapa tahun terakhir. AC Milan membeli talenta-talenta muda Atalanta yang bersinar, dan sebaliknya, Atalanta menampung pemain muda AC Milan yang masa depannya dianggap meragukan.
Jika di kubu I Rossoneri ada Franck Kessie dan Andrea Conti, maka di Atalanta ada tiga pemain yang merupakan pemain jebolan akademi AC Milan saat ini. Siapa saja mereka? Berikut daftar dan ulasannya.
1. Andrea Petagna
1. Andrea Petagna
Salah satu pemain Atalanta yang mungkin membuat AC Milan menyesal adalah Andrea Petagna. Pelan tapi pasti, striker 22 tahun itu mulai menunjukkan kemampuannya bersama Atalanta. Meski jumlahnya tak begitu banyak, kontribusinya sangat terasa bagi klub asal Kota Bergamo itu. Musim ini ia mencetak empat gol dan menyumbang enam assist dalam 21 penampilan di Serie A dan di Liga Europa.
Petagna mengenyam pendidikan di akademi AC Milan sejak kanak-kanak. Tahun 2013, ia mampu menembus tim senior. Akan tetapi, karena tak mendapatkan tempat bermain, ia justru bolak-balik dipinjamkan, antara lain kepada Sampdoria (2013), Latina (2014), Vicenza (2015), dan Ascoli (2015).
Selanjutnya, di bursa transfer musim dingin tahun 2016, AC Milan melepas Petagna secara permanen kepada Atalanta. Namun, saat itu Atalanta tidak lantas memanfaatkan jasa striker jangkung itu. Petagna sempat dipinjamkan terlebih dahulu ke Ascoli selama enam bulan.
Barulah sejak musim 2016/2017, Petagna mulai bersinar. Berduet dengan Alejandro Gomez di lini depan, ia sukses mengantarkan Orobici (julukan Atalanta) finis di peringkat empat Serie A musim lalu.
Advertisement
2. Luca Vido
2. Luca Vido
Banyaknya pemain yang direkrut AC Milan di bursa transfer musim panas lalu, membuat mereka mau tak mau harus melepas beberapa pemain. Selain untuk merampingkan skuat, juga untuk menyeimbangkan neraca keuangan.
Tentu saja, ada pertimbangan sebelum menentukan pemain mana yang ditumbalkan. Akhirnya setelah ditimbang-timbang, Luca Vido termasuk salah satu yang dibuang. Penyerang berusia 20 tahun itu dijual bersamaan dengan Matteo Pessina kepada Atalanta, masing-masing dengan harga 850 ribu pound sterling. Hanya bedanya, oleh Atalanta, Pessina dipinjamkan ke klub Serie B, Spezia, untuk satu musim agar mendapat jam terbang lebih banyak demi menyokong perkembangannya.
Vido bergabung dengan Akademi AC Milan pada Juli 2011. Sebelumnya, ia sempat mengenyam pendidikan di Akademi Padova dan Akademi Treviso.
Namun, sejak dipanggil tim senior, Vido justru kesulitan mendapatkan tempat. Banyaknya pemain bintang membuatnya hanya menjadi penghuni tetap bangku cadangan. Manajemen AC Milan kemudian meminjamkannya ke Cittadella pada Januari lalu selama enam bulan. Ketika kembali dari peminjaman Cittadella, I Rossoneri tetap tak melihat tanda-tanda bagus dari Vido, hingga akhirnya menjualnya kepada Atalanta.
Musim ini, bersama Atalanta, Vido juga belum mampu berbuat banyak. Saat ini ia masih kalah bersaing dengan Andrea Petagna dan Alejandro Papu Gomez untuk mengisi pos penyerang. Sejauh ini, ia baru tampil dalam empat pertandingan sebagai pemain cadangan, dengan total durasi 70 menit, dan belum mencetak satu gol pun.
3. Bryan Cristante
3. Bryan Cristante
Bryan Cristante bisa dibilang merupakan salah satu jebolan terbaik akademi AC Milan yang ada saat ini, di samping Pierre Emerick Aubameyang. Pemain berusia 22 tahun itu merupakan tipikal gelandang yang kerjanya tidak hanya sekadar menyuplai bola ke depan, tapi juga rajin mencetak gol.
Dipinjam Atalanta dari Benfica, Cristante tak butuh waktu sama sekali untuk beradaptasi dengan taktik Gian Piero Gasperini. Buktinya, ia sudah mencetak lima gol dalam 15 penampilan di Serie A, serta tiga gol dalam enam laga babak penyisihan grup Liga Europa.
Kehebatan Cristante ini pun membuat banyak klub besar Eropa tergiur. Salah satunya adalah Manchester United (MU). Manajer MU, Jose Mourinho menjadikan gelandang Timnas Italia keturunan Kanada itu sebagai target utama buruan mereka di bursa transfer musim dingin ini.
Seperti halnya Petagna, Cristante merupakan pemain binaan akademi AC Milan, mulai sejak kecil sampai usianya 18 tahun, atau tepatnya sampai tahun 2014. Pada September tahun yang sama, atau setahun setelah ia menembus tim senior, I Rossoneri justru menjualnya ke Benfica, dengan nilai transfer 5,2 juta euro.
Di Benfica, Cristante sejatinya sulit berkembang. Raksasa Portugal itu bolak-balik meminjamkannya ke klub Italia. Sebelum Atalanta, ia juga pernah dipinjamkan ke Palermo (Januari - Juni 2016) dan Pescara (Juli 2016 - Januari 2017). (Abul Muamar)
Advertisement