Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 621 ribu per gram pada perdagangan Jumat (22/12/2017). Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 622 ribu per gram.
Demikian pula harga pembelian kembali atau buyback juga turun Rp 1.000 di Rp 553 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 553 ribu per gram.
Baca Juga
Advertisement
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.31 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia kecuali ukuran 50 gram.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.326.000 atau Rp 632.600 per gram. Sedangkan ukuran 20 gram sekitar Rp 12.254.000 atau Rp 612.700 per gram.
Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 697.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.278.000 dan 5 gram dijual Rp 3.037.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rincian Harga
Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:
* Pecahan 1 gram Rp 621.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.961.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.872.000
* Pecahan 25 gram Rp 14.605.000
* Pecahan 50 gram Rp 29.210.000
* Pecahan 100 gram Rp 58.269.000
* Pecahan 250 gram Rp 145.548.000
* Pecahan 500 gram Rp 290.894.000
Advertisement
Harga Emas Dunia
Sedangkan harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Kamis. Data-data ekonomi tak banyak berubah sehingga membuat nilai tukar dolar AS tak banyak berubah. Dampaknya, harga emas pun stabil.
Mengutip Reuters, Jumat (22/12/2017), harga emas di pasar spot naik tipis 0,06 persen ke level US$ 1.266,35 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,08 persen ke level US$ 1,270.60 per ounce.
Investor saat ini tengah mencermati data-data ekonomi AS untuk melihat prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. "Emas gagal menembus di atas US$ 1.270, menunjukkan pelaku pasar mungkin berhati-hati dalam mengambil posisi besar mendekati akhir tahun," kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.
Selain itu, pelaku pasar juga tengah mencermati reformasi perpajakan. Pada Rabu waktu setempat, Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak diluluskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan hasil voting 224-201 tanpa dukungan partai Demokrat. Trump akan segera menandatangani RUU tersebut yang diperkirakan pada pekan ini.
Senat menyetujui versi terakhir perombakan pajak AS. Sebelumnya, pada Selasa DPR mengeluarkan UU itu, tapi ada perubahan teknis di senat.
Berdasarkan jajak pendapat, sekitar 55 persen orang AS menentang rencana reformasi pajak AS itu. Hanya 33 persen yang setuju reformasi pajak AS tersebut.
Adanya RUU pajak akan mengurangi beban pajak perusahaan dan bukan kelas menengah. Tingkat pajak perusahaan akan turun dari 35 persen menjadi 21 persen.