Aljazair Buka Pintu Lebar buat Pertamina Tingkatkan Bisnis Migas

Pertamina dan Sonatrach menandatangani amandemen nota kesepahaman pengelolaan blok migas di Aljazair.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Des 2017, 11:28 WIB
Direktur Utama PT Pertamina, Elia Massa Manik (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Sonatrach menandatangani amandemen nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pengelolaan blok migas di Aljazair. Dengan begitu kerja sama kedua belah pihak dapat ditingkatkan.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik dan CEO Sonatrach, Abdelmoumen Ould Kaddour, di Algiers, Aljazair, Kamis (21/12/2017). Penandatanganan ini menandai peningkatan hubungan baik dan penguatan kerja sama antar kedua perusahaan migas milik negara tersebut.

Elia mengatakan, Amandemen ini merevisi MoU sebelumnya yang ditandatangi pada September 2016. Melalui kesepakatan baru ini, Sonatrach membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi migas baru di Aljazair.

Potensi ini mencakup pengembangan aset eksisting serta pengembangan aset baru yang memiliki potensi produksi hingga 20 ribu 30 ribu barel per hari (bph) dengan total reserve mencapai lebih dari 100 MMBO.

"MoU ini menjadi bukti kepercayaan mitra kami, dimana Pertamina dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, khususnya tiga lapangan migas di Algeria," kata Elia, di Jakarta, Jumat (22/12/2017).

MoU ini juga membuka peluang bagi kedua perusahaan untuk menjajaki usaha baru baik di hulu, maupun hilir termasuk menggarap potensi gas alam cairu Liqufied Natural Gas (LNG) serta Elpiji.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Serius Perluas Bisnis Hulu

Dirut PT Pertamina Elia Massa Manik (tengah) saat perkenalan dengan media di Gedung Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3). Elia Massa Manik mengisi posisi Dirut PT Pertamina yang sebelumnya dijabat Yenni Andayani sebagai Plt. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

‎Setelah MoU ini ditandatangani, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms untuk selanjutnya mengajukan Plan of Development kepada otoritas migas di Aljazair.

“Upaya ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pertamina dalam memperluas operasi bisnis hulu di luar negeri untuk menambah cadangan dan produksi migas nasional,”jelas Massa.

CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour menyatakan, pihaknya ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama ini. Menurutnya, Pertamina merupakan perusahaan yang mumpuni dan berasal dari negara yang mirip dengan Aljazair.

“Kapan saja Pertamina ke Aljazair di sini selalu hujan. Please bring more rain to Algeria," kata ‎Abdelmoumen.

Saat ini Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair, di mana di lapangan tersebut Pertamina melalui anak perusahaannya PIEP (Pertamina International EP) menjadi operator dengan hak kelola 65 persen di Lapangan MLN.

Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9 persen dan di lapangan OHD 3,73 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya