Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI menggelar apel pasukan posko angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 (Nataru) pada Jumat (22/12/2017). Apel ini diikuti seluruh jajaran direksi KAI dan dihadiri juga oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri.
Berkesempatan menjadi inspektur apel, Zulfikri berpesan kepada seluruh pegawai KAI untuk tetap profesional dan menjaga kualitas pelayanan meski diperkirakan ada lonjakan penumpang yang menggunakan kereta api pada akhir bulan ini.
Tak lupa, ia meminta kepada KAI untuk memberikan perhatian ke beberapa titik yang rawan bencana, baik mulai rawan longsor atau banjir. Upaya ini demi menjaga kelancaran arus mudik Natal dan Tahun Baru para penumpang kereta api.
Baca Juga
Advertisement
"Kami mewakili pimpinan Kementerian Perhubungan menyampaikan beberapa arahan dan imbauan selama angkutan Nataru (Natal-tahun baru) di antaranya untuk meningkatkan keamanan dengan melibatkan TNI/Polri guna mewaspadai adanya gangguan alam," ucap dia di Stasiun Gambir, Jumat (22/12/2017).
Tak hanya itu, perhatian juga perlu dilakukan dalam meningkatkan pengawasan terhadap perlintasan sebidang. Banyaknya perjalanan masyarakat menjadi salah satu pemicu meningkatnya jalur darat yang bersinggungan dengan perlintasan sebidang. Oleh karena itu, perlu peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah.
Zulfikri menambahkan, demi mendukung kelancaran operasi Nataru yang dilakukan KAI, Kemenhub juga membuka posko pusat pengendalian operasi kereta api di kantor pusat Kemenhub.
"Kami imbau selalu berkerja sama, berkoordinasi, dan melakukan upaya untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan mengutamakan keselamatan," ujar dia.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menyebutkan beberapa titik yang menjadi rawan bencana alam adalah di Jawa Timur dan jalur lintas Jawa bagian selatan.
"Kalau di Jawa Timur seperti di Porong itu kita antisipasi banjir, kalau longsor itu di lintas selatan di jalur setelah Bandung. Di sana kita akan tambah personel untuk memberikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama mudik Nataru," kata dia.
Dalam menghadapi libur Nataru, KAI telah menggelar masa operasi mulai dari 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018. (Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Natal dan Tahun Baru, KAI Surabaya Tambah 7 Perjalanan Kereta
Sebelumnya, PT KAI Daop VIII Surabaya, menambah tujuh perjalanan kereta api untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kereta api pada libur Natal dan tahun baru. KAI memperkirakan jumlah penumpang akan naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini, lonjakan penumpang diprediksi naik 5 persen dari sebelumnya. Maka, kami siapkan penambahan tujuh perjalanan kereta api. Jadi, totalnya 87 kereta api," tutur Manager Humas Daop VIII Surabaya, Gatut Sutiyatmoko seperti ditulis Jumat, 22 Desember 2017.
Menurutnya, pergerakan penumpang Natal dan Tahun Baru bisa terlihat sejak 22 hingga 31 Desember. Maka perlu adanya langkah antisipasi untuk menanggulangi lonjakan penumpang tersebut.
"Dari 87 kereta api yang ada, kami sediakan tempat duduk kurang lebih 48 ribuan per hari. Semoga saja dengan adanya persiapan ini warga masyarakat yang hendak mudik melalui jalur kereta api bisa nyaman, aman tanpa kendala apa pun," katanya.
Sementara, untuk tarif tiket kereta api kelas ekonomi menurutnya tidak ada kenaikan. Karena pemerintah sudah menetapkan harga tiket. "Sedangkan untuk kereta api komersial, khusus eksekutif maupun bisnis, disesuaikan dengan tarif batas atas," ucapnya.
Untuk tahun ini, PT KAI juga memberikan diskon harga tiket hingga 40 persen jika pemesanan tiket melalui KAI Access. Diskon itu berlaku sejak tanggal 8 Januari 2018 hingga 31 Maret 2018.
"Untuk KAI Access sudah kami buka atau layani sejak tanggal 15 Desember kemarin. Jadi, silakan. Jika masyarakat ingin menggunakan fasilitas itu untuk mendapatkan diskon harga tiket sampai 40 persen," ujarnya.
Dia juga menegaskan, Daop VIII juga telah mengoperasikan delapan unit Vending Machine Tiket Lunari (Mesin Pemesanan Tiket), dengan rincian, tiga unit di Stasiun Gubeng Baru, dua unit di Stasiun Gubeng Lama dan tiga unit di Stasiun Pasarturi.
Beberapa fitur yang ada adalah touchscreen tanpa keyboard dan bisa mengakomodasi kembalian uang (kelipatan Rp 5.000), serta interface yang mudah.
"Semoga bisa meningkatkan pelayanan pemesanan tiket di stasiun, terutama pada masa Nataru dan mengurangi antrean di loket," katanya.
Advertisement