Bos KAI: Tiket Kereta Mudik Natal dan Tahun Baru Ludes Terjual

KAI khususnya Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta mempersiapkan 17 kereta api (KA) tambahan untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Des 2017, 14:10 WIB
Manajemen PT KAI Daop 5 Purwokerto menjamin jalur siap digunakan pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2017. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI memastikan sebagian besar tiket kereta api untuk keberangkatan dan arus balik mudik libur Natal 2017 dan Tahun Baru (Nataru) 2018 telah terjual.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mempertegas, bahkan keseluruhan tiket ludes terjual untuk keberangkatan.

"Sampai hari ini untuk keberangkatan mudiknya, seperti keberangkatam tanggal 22 (Desember 2017) ini, 100 persen sudah terjual," kata Edi di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (22/12/2017).

Namun demikian, dirinya meminta kepada para calon penumpang untuk terus memantau informasi terbaru terhadap ketersediaan tiket tersebut baik melalui aplikasi atau website KAI. Karena biasa ada penumpang yang membatalkan tiket karena beberapa faktor.

"Jadi jangan mengatakan sudah habis kok sekarang masih ada, jadi di situ ada juga orang membatalkan mungkin ubah moda transportasi, mungkin mudik bareng keluarga. Tapi yang pasti sudah 68 persen rata-rata tiket yang kita sediakan terjual," tegas dia.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta mempersiapkan 17 kereta api (KA) tambahan untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 yang akan diberangkatkan dari Jakarta.

Dikutip Liputan6.com dari data KAI, selain 17 KA tambahan selama ini KAI juga sudah mengoperasikan 52 kereta api reguler untuk jarang menengah dan jarak jauh.

Adapun 17 KA tambahan ini akan diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir. Periode keberangkatannya sendiri cukup bervariasi, mulai 22 Desember 2017-7 Januari 2018.

Dari 17 perjalanan KA tambahan tersebut, terdiri dari pemberangkatan awal dari Stasiun Gambir sebanyak 12 perjalanan kereta api, dan dari Stasiun Pasar Senen 5 perjalanan kereta api.

Adapun tujuan akhir dari 17 perjalanan ka tambahan ini terdiri ke arah Jawa Barat sebanyak 4 kereta, Jawa Tengah 7 kereta, dan Jawa Timur 6 kereta.

Dengan begitu, total tiket tambahan yang tersedia sebanyak 16.840 tiket tambahan per hari, selain 29.310 tiket per hari dari 52 kereta api reguler jarak jauh dan menengah di wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta.

Seiring pengopersian tambahan ini, total tiket tersedia sekitar 46.150 tiket per hari selama masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. (yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Natal dan Tahun Baru, KAI Surabaya Tambah 7 Perjalanan Kereta

Penumpang menaiki kereta di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (29/11). Memasuki libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, PT KAI Daop 1 akan mengoperasikan 11 Kereta Api (KA) tambahan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, PT KAI Daop VIII Surabaya, menambah 7 perjalanan kereta api untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kereta api pada libur Natal dan Tahun Baru. KAI memperkirakan jumlah penumpang akan naik 5 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun ini, lonjakan penumpang diprediksi naik 5 persen dari sebelumnya. Maka, kami siapkan penambahan 7 perjalanan kereta api. Jadi, totalnya 87 kereta api," tutur Manager Humas Daop VIII Surabaya, Gatut Sutiyatmoko seperti ditulis Jumat 22 Desember 2017.

Menurutnya, pergerakan penumpang Natal dan tahun baru bisa terlihat sejak 22 hingga 31 Desember. Maka perlu adanya langkah antisipasi untuk menanggulangi lonjakan penumpang tersebut.

"Dari 87 kereta api yang ada, kami sediakan tempat duduk kurang lebih 48 ribuan per hari. Semoga saja dengan adanya persiapan ini, warga masyarakat yang hendak mudik melalui jalur kereta api bisa nyaman, aman tanpa kendala apa pun," katanya.

Sementara, untuk tarif tiket kereta api kelas ekonomi, menurutnya, tidak ada kenaikan. Karena pemerintah sendiri sudah menetapkan harga tiket. "Sedangkan untuk kereta api komersial, khusus eksekutif maupun bisnis, disesuaikan dengan tarif batas atas," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya