Liputan6.com, Sibolga - Odalige Harefa menghabiskan waktu jelang perayaan Natal di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga, Sumatera Utara. Meski mulai membaik, Warga Gunung sitoli ini masih dirawat karena menderita luka serius pada leher akibat dianiaya penumpang Kapal Wira Glory.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Jumat (22/12/2017), peristiwa tragis ini bermula saat korban bersama istrinya hendak mudik libur Natal dengan menaiki kapal Wira Glory dari Sibolga menuju Gunung Sitoli, Rabu dini hari 20 Desember 2017. Dalam pelayaran di Perairan Mursala sekitar 20 mil dari Pelabuhan Sibolga, tiba-tiba seorang penumpang melakukan penyerangan dengan pisau.
Advertisement
Seorang saksi mata sesama penumpang kapal mengaku sempat melihat pelaku yang diketahui bernama Demazatulo Laia menikam seorang penumpang lain hingga meregang nyawa. Dia kemudian melaporkan insiden berdarah ini kepada salah satu Nakhoda kapal. Tragisnya, Sang Nakhoda ikut tewas ditikam pelaku.
Sedangkan Odalige Harefa yang berupaya menghentikan aksi pelaku, tak luput terkena sabetan. Meski luka parah, nyawanya berhasil diselamatkan. Menurut kesaksian istri Odalige, penikaman tersebut dipicu karena rebutan tempat tidur penumpang.
Aksi brutal ini terhenti usai anggota TNI Angkatan Laut yang menjaga keamanan dalam kapal menembak kaki pelaku. Saat akan ditangkap pelaku langsung bunuh diri dengan menggorok lehernya. Jasad pelaku bersama dua korban lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit FL Tobing Sibolga sebelum diambil pihak keluarga untuk dimakamkan. Kasus tersebut hingga kini terus diselidiki Penyidik Polres Sibolga.
Pembunuhan dalam Kapal Wira Glory juga tidak mempengaruhi jadwal pemberangkatan kapal di Pelabuhan Sibolga, yang mengalami lonjakan penumpang jelang Natal dan Tahun Baru.