Pemkab Ogan Ilir Sesalkan Layanan Buruk E-KTP Disdukcapil

Amukan Kepala Disdukcapil Ogan Ilir saat melayani warga membuat E-KTP menjadi perhatian serius Pemkab Ogan Ilir.

oleh Nefri Inge diperbarui 22 Des 2017, 23:03 WIB
Proses pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Tindakan arogansi pejabat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) saat melayani warga membuat Electronic Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) disesalkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir.

Video rekaman Kepala Disdukcapil Ogan Ilir Akhmad Lutfi yang memarahi salah satu warga yang mengurus E-KTP bahkan sudah menjadi topik khusus di media sosial (medsos) maupun warga Sumsel.

Saat Liputan6.com mencoba mengklarifikasi insiden tersebut, Akhmad Lutfi sempat merespon melalui telepon genggam. Namun tak lama kemudian, telepon dimatikan dan tidak bisa dihubungi kembali.

Menurut Ferry Novriadi, Staf Ahli Bagian Komunikasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir, insiden itu memang benar dilakukan oleh Kepala Disdukcapil OI.

Pihaknya menyayangkan adanya respon buruk ke warga yang mendatangi Kantor Disdukcapil OI.

Dari laporan Akhmad Lutfi, kedatangan Hermayanti (37) ke kantornya sudah kesekian kalinya. Hermayanti diduga menjadi pihak ketiga dalam mengurus E-KTP warga Ogan Ilir.

"Pada intinya, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, ada indikasi ‘caloE- KTP. Untuk sinyal hilang, memang benar," ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat, 22 Desember 2017.

Pegawai Disdukcapil Ogan Ilir juga sudah mendapatkan teguran keras karena sudah membeda-bedakan pelayanan ke warga.

Pemkab OI juga sudah memberi teguran, karena Akhmad Lutfi telah memberikan contoh buruk pelayanan ke masyarakat.

Kepala Disdukcapil OI berjanji kepada Pemkab Ogan Ilir, akan melakukan klarifikasi dan meminta maaf terkait insiden tersebut.

Bahkan, dalam waktu dekat Bupati OI Ilyas Panji Alam akan segera memanggil Kepala Disdukcapil OI, untuk menjelaskan duduk permasalahnnya secara terperinci.

"Yang bersangkutan harus meminta maaf atas insiden tersebut, karena ini akan berdampak buruk bagi penilaian masyarakat terhadap pelayanan kita," katanya.

Salah satu dampaknya adalah keengganan warga berurusan dengan Disdukcapil OI. Padahal, Pemkab OI menargetkan bisa merampungkan 100 persen E-KTP bagi seluruh warganya dalam waktu dekat.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

 


Kekecewaan Warganet

Warga wajib melakukan scan sidik jari saat pembuatan E-KTP (Liputan6.com / Nefri Inge)

Saat ini, proses pembuatan dan penyebaran e-KTP sudah 90 persen. Untuk mencapai target tersebut, Disdukcapil OI bahkan ‘menjemput bola’, salah satunya dengan mendatangi lembaga pemasyarakatan (Lapas) OI.

"Kepala Disdukcapil bahkan datang sendiri ke penjara, untuk mendata para warganya yang belum mendapatkan E-KTP. Kita ingin melampaui target nasional," ungkapnya.

Salah satu akun informasi terkait Sumsel di instagram dengan nama Palembang.Update, turut memposting video amukan Kepala Disdukcapil Ogan Ilir tersebut.

Banyak warganet kecewa dengan tindakan Akhmad Lutfi yang bersikap tidak baik dalam melayani masyarakat.

Seperti ditulis akun Igeraldinejeje yang meminta Kepala Disdukcapil Ogan Ilir segera dipecat, karena sudah tidak mempunyai etika dalam melayani masyarakat.

"Pecat saja, sudah tidak ada etikanya. Tuh gaji aja masih dari uang rakyat juga banyak tingkah," tulisnya.

Akun instagram Sunardiahyar bahkan langsung menambahkan akun instagram Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam komentarnya di postingan tersebut.

“Seperti inikah pejabat daerah yang digaji oleh uang rakyat. Pak Gubernur @alexnoerdin.id apakah Asian Games lebih penting ketimbang rakyatmu,” tulisnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya