Amankan Natal dan Tahun Baru, Polres Jaktim Ciduk 246 Preman

Dari ratusan preman yang terjaring operasi razia tersebut, 49 orang ditahan, yang terdiri dari 47 pria dan 2 wanita.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Des 2017, 18:42 WIB
Tim Buser Polresta Depok menangkap puluhan preman dan peminta sumbangan gadungan. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur menggelar Operasi Cipta Kondisi menjelang Natal dan tahun baru 2018. Dalam kurun waktu dua minggu pada periode 8 Desember hingga 21 Desember, petugas mengamankan 246 preman dari seluruh wilayah Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra menyampaikan, mereka merupakan para pelaku tindak pidana. Di antaranya pemerasan dan pencurian dengan pemberatan.

"Keberadaan preman ini menimbulkan keresahan. Di jalan, lampu merah, juga melakukan pemerasan," tutur Tony di Polres Jakarta Timur, Jumat (22/12/2017).

Dari ratusan preman yang terjaring operasi razia tersebut, 49 orang ditahan, yang terdiri dari 47 pria dan 2 wanita.

"Kalau pelaku premanisme ditahan, berarti dia membawa senjata tajam, alat untuk melakukan kejahatan bisa seperti kunci T, senjata tajam, senjata api, atau yang berwujud itu untuk menakut-nakuti," jelas dia.

Dari tangan mereka, diamankan tiga pucuk senjata api kualitas KW 1 dan 16 senjata tajam seperti celurit dan parang. Kemudian satu kotak amunisi kaliber kecil, sebuah laptop, dan sepasang kaca spion mobil.

"Sisanya dilakukan pembinaan karena tidak ada KTP dan lainnya," ujar Tony.


Razia Petasan dan Miras

Tim Buser Polresta Depok menangkap puluhan preman dan peminta sumbangan gadungan. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Selain preman, razia petasan dan miras juga dilakukan. Dari kasus tersebut, 47 orang diamankan. Sementara barang bukti yang disita di antaranya narkotika jenis sabu seberat 115 gram, pil ekstasi 17 butir, ganja kering seberar 1360 gram, dan pil golongan 4 sebanyak 264 butir.

"Kenapa dirazia, supaya perayaan tahun baru nanti tidak menimbulkan kegaduhan, baik dentuman petasan. Ini mengganggu saudara kita yang istirahat. Petasan ini juga indikator terjadinya tawuran antarwarga. Yang biasanya keras-kerasaan bunyi mercon, bahkan saling lempar," Tony menandaskan.

Total keseluruhan tangkapan itu masuk dalam rekap 121 kasus kejahatan. Operasi tersebut masih akan terus dilakukan hingga malam tahun baru nanti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya