Liputan6.com, Bandung - Meski ditinggal Golkar yang menarik dukungan untuk Pilgub Jawa Barat, Ridwan Kamil tetap optimistis proses politik yang tengah dijalankannya berakhir positif, terutama mengenai pendampingnya yang akan berkontestasi dalam perebutan kursi Jabar-1 2018.
"Proses wakil ini dan hasil yang terakhir sedang dikomunikasikan ke level ketua umum (ketum). Tentunya belum ada respon, saya serahkan pada koalisi," ujar Emil ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (22/12/2017).
Advertisement
Koalisi partai politik atau parpol yang mengusung dirinya yaitu Nasdem, PKB dan PPP. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku optimistis koalisi akan menemukan kemufakatan terkait calon wagub.
"Mudah-mudahan kalau ada kemufakatan saya sampaikan pada media," ujarnya.
Meski begitu, Emil tak memungkiri untuk mendapatkan kesepakatan nama Wagub tidak semudah yang dibayangkan. Mengingat masing-masing parpol punya ekspektasi.
Menurut Emil, meski Golkar yang sudah mencabut dukungan pada dirinya dan Daniel, masih tetap akan ada dinamika.
"Khususnya Golkar yang sudah mencabut dukungan, walaupun mungkin masih ada perubahan karena sampai tanggal 8 Januari dinamika masih ada," ujar Emil.
Didatangi Ratusan Kiai Pantura
Ratusan kiai dan ulama dari kawasan Pantura, Jawa Barat, mendatangi rumah dinas Ridwan Kamil. Mereka menyampaikan dukungan pada Emil untuk berduet dengan Daniel Muttaqien di Pilgub Jabar 2018.
"Silaturahmi ini juga bermaksud memberikan pemahaman pada Pak Ridwan Kamil bahwa kami sudah turut berpartisipasi dalam mendongkrak popularitas beliau. Kami sudah keliling menyosialisasikan wakilnya Pak Daniel," kata salah satu perwakilan Kiai, Muhamad Ali.
Menurut dia, para Kiai di Pantura khususnya melihat bahwa rekam jejak keluarga Daniel terutama pada segmentasi agama.
"Di Indramayu ada kebijakan keagamaan dan kami ingin titipkan pada perwakilan di Jabar saat ini," ujar dia.
Daniel merupakan politikus Golkar sekaligus anggota DPR RI. Partai berlambang beringin itu belum lama ini mencabut dukungannya di Pilgub Jabar yang menduetkan Ridwan dan Daniel. Ali mengaku tidak terlalu mempersoalkan keputusan Golkar. Dia meyakini dalam politik akan selalu terjadi dinamika.
"Dinamika politik berubah setiap saat, kami juga terus menunggu perkembangan dan kita suport beliau dengan doa," jelas Ali.
Advertisement
Emil Tidak Konsisten
Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid, blak-blakan mengenai pencabutan dukungan kepada Ridwan Kamil. Dia menyebut, Wali Kota Bandung itu tidak konsisten dalam menetapkan wakil yang bersamanya maju di Pilgub Jabar 2018.
"Golkar punya sistem baku tentang rekrutmen pasangan calon di Pilkada, kami sudah tetapkan Ridwan Kamil dan Daniel, tapi kemudian Ridwan Kamil tidak konsisten," kata Nurdin Halid di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017).
Menurut Nurdin, Ridwan Kamil sendiri yang datang ke DPP Golkar dan meminta dipasangankan dengan Daniel Muttaqien. Padahal, Golkar sendiri mengusulkan Dedi Mulyadi untuk berpasangan dengan Ridwan Kamil.
"Kalau kami usulkan Dedi, dia (Ridwan Kamil) tolak, saya blak-blakan saja," kata Nurdin.
Alasan lain ketidakkonsistenan Ridwan Kamil adalah menyelenggarakan konvensi.
"Golkar tidak bisa dipermainkan dengan cara seperti itu. Golkar punya harkat, marwah, dan martabat," ujar Nurdin.