Tanggapan Pengusaha Soal Penataan Tanah Abang

Tanah Abang merupakan salah satu ikon DKI Jakarta. Namanya pun sudah dikenal oleh negara-negara lain.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Des 2017, 20:15 WIB
Tenda pedagang kaki lima berdiri di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta, Jumat (22/12). Terkait penataan PKL, Pemprov DKI Jakarta mulai menutup sepanjang jalan di depan Stasiun Tanah Abang pukul 08.00-18.00 WIB. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan penataan kawasan Tanah Abang Jakarta. Ini demi memberikan kenyamanan pengunjung ke Tanah Abang.

Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menerangkan, Tanah Abang merupakan salah satu ikon DKI Jakarta. Namanya pun sudah dikenal oleh negara-negara lain.

"Namanya sangat dikenal di beberapa Negara Asean seperti Malaysia, Brunai, Singapura bahkan Afrika. Dengan omzet rata-rata Rp 100 miliar setiap hari maka posisi Pasar Tanah Abang sudah sangat strategis sebagai salah satu penggerak ekonomi di DKI Jakarta," jelas dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (22/12/2017).

Dia bilang, penataan Tanah Abang terutama dilakukan pada sisi jalur transportasi, penetapan lokasi pedagang kaki lima, dan lain-lain.

"Kita dari Kadin DKI sangat mendukung penataan Tanah Abang dari sisi jalur transportasinya, penetapan lokasi pedagang kaki limanya sehingga rasa nyaman bagi pengunjung bisa dirasakan," papar Sarman.

Lebih lanjut, Sarman mengatakan, terkait penataan tersebut sosialisasi mesti dilakukan secara tuntas. Sehingga, penataan ini bisa bersifat permanen bukan sementara. Dia juga meminta supaya tidak ada praktik pungutan liar di Tanah Abang.

"Dipastikan juga bahwa aparat jangan ada yang melakukan pungli, termasuk konsistensi dalam melaksanakan aturan penataan yang ada. Dengan penataan yang dilakukan Pasar Tanah Abang akan tetap menjadi pusat perdagangan yang awet sepanjang masa, di tengah gempuran e-commerce yang menjadi tren masyarakat," ungkap dia.

Ditanya soal kebijakan yang baru saja ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pihaknya mengatakan langkah yang telah ditempuh sudah benar.

"Penataan yang dilakukan Pemprov sudah benar, karena Tanah Abang butuh terobosan yang baru. Sehingga masalah kondisi Tanah Abang tidak lagi menjadi bahan pembicaraan publik," ujar dia.


Anies Tutup Jalan Depan Stasiun Tanah Abang untuk 400 PKL

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menyelesaikan konsep penataan Tanah Abang. Gubernur Anies Baswesdan mengatakan, penataan Tanah Abang memfasilitasi semua pemilik kepentingan, dari pedagang, pejalan kaki, hingga angkutan umum.

"Semua pihak yang mememiliki kepentingan bisa terakomodasi," kata Anies saat memberikan keterangan terkait penataan Tanah Abang di Balai Kota Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Anies menjelaskan akan ada rekayasa lalu lintas setiap hari dari pukul 08.00-18.00. Untuk memfasilitasi PKL, maka satu ruas jalan sepanjang 400 meter di depan Stasiun Tanah Abang lama akan ditutup agar PKL bisa berdagang.

"Kita fasilitasi PKL dengan lakukan rekayasa lalu lintas, jalur di depan stasiun jalur untuk PKL, jumlahnya 400 (PKL), tenda sudah disiapkan," kata Anies.

Dengan adanya kawasan khusus PKL, Anies menjamin trotoar sepanjang Tanah Abang sepenuhnya untuk pejalan kaki. "Seluruh trotoar kanan kiri 100 persen untuk pejalan kaki," ucap dia.

 Penataan kedua, kata Anies, akan ada 10 bus Transjakarta gratis yang akan mengantar pengguna komuter maupun pengunjung Tanah Abang untuk berkeliling.

"Disiapkan 10 bus Transjakarta yang akan beroperasi nonstop tanpa henti, sehingga semua pengguna kereta bisa mudah naik Transjakarta. Bagi pendatang tidak perlu repot bawa mobil, tapi naik Transjakarta," ujar Anies.

Sedangkan untuk ojek pangkalan maupun ojek online, Pemprov menyediakan pangkalan khusus yang berada di Jatibaru bengkel.

"Bagi mereka yang butuh ojek, baik ojek pangkalan maupun online disiapkan pangkalan khusus parkir ojek pangkaan 100 meter dari stasiun," kata Anies.

Mantan Mendikbud itu menegaskan, Pemprov akan memfasilitasi semua pihak dalam rencana jangka pendek itu. Sedangkan rencana jangka panjang tanah Abang akan dibangun Transit Deveploment Oriented (TOD) yang juga menyambungkan LRT.

"Jadi semua difasilitasi. Ini mudah-mudahan jadi solusi. Nanti tahap kedua jangka panjang kami akan buat TOD," tandas Anies.


Rekayasa Lalu Lintas

Warga melintas di samping bus transjakarta di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta, Jumat (22/12). Terkait penataan PKL, Pemprov DKI Jakarta mulai menutup sepanjang jalan di depan Stasiun Tanah Abang pukul 08.00-18.00 WIB. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berikut rincian rekayasa lalu lintas Tanah Abang:

a). Lalu lintas kendaraan dari timur (Jl. Fachrudin) dan Utara (Jl. Cideng Timur) menuju Jl. Kb. Jati dialihkan menuju Jalan KS. Tubun Raya (Flyover) - Jl. KS. Tubun 1 (PLN) – Jl. KS. Tubun Raya – Jl. Kb. Jati.

b). Lalu lintas kendaraan dari arah Selatan (Jl. KS. Tubun Raya) yang akan menuju Jl. Jatibaru Raya dialihkan menuju Jl. Kb. Jati – Jl. K.H. Mas Mansyur dan seterusnya.

c). Rute angkutan umum bus besar dari arah Timur (Jl. Fachrudin) – Jl. KS. Tubun Raya (Flyover) – Jl. Brigjend Katamso - berputar di depan Hotel Menara Peninsula – Jl. Brigjend Katamso – Jl. KS. Tubun Raya – Jalan Kebon Sirih dan seterusnya.

d). Rute angkutan umum bus sedang melalui ruas Jalan K.H. Mas Mansyur – Jalan Kb. Jati – Jalan Jembatan Tinggi – Jalan KS. Tubun Raya – Jalan Kb. Jati – Jalan K.H. Mas Mansyur.

e). Rute angkutan umum bus kecil / mikrolet (M.08, M.10) berputar di bawah flyover Jatibaru (Jl. Jatibaru Raya).

f). Rute angkutan umum bus kecil / mikrolet (M. 09, M 09A, M. 11) melalui ruas Jalan KS. Tubun Raya – Jalan Kb. Jati - Jalan Jembatan Tinggi – Jalan KS. Tubun Raya.

g). Ruas Jl. KS Tubun 1 (PLN) yang semula dua arah menjadi satu arah dari Utara ke Selatan (Jl. KS Tubun 1 – Jl. KS. Tubun Raya) dari pukul 08.00 – 18.00 WIB.

h). Larangan belok kiri untuk arus lalu lintas dari Timur ruas Jl. KS. Tubun Raya yang akan menuju ruas Jl. KS. Tubun 1 dari pukul 08.00 – 18.00 WIB (kecuali penghuni);

i). Penutupan terhadap lokasi putaran (U-turn) pada ruas Jl. KS. Tubun Raya (depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua)

Penutupan jalan untuk lokasi berdagang dan pengalihan arus lalu lintas tersebut juga hanya diberlakukan dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Kondisi ini pun sifatnya hanya sementara waktu, hingga tahap kedua atau jangka panjang dapat diterapkan, yakni pembangunan kawasan Tanah Abang sebagai Transit Oriented Development (TOD).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya