Urine Positif, Pilot Cilitink Diamankan di Bandara Batam

Selanjutnya, pilot tersebut diamankan di Mapolsek Kepolisian Bandara guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Dokkes Polda Kepri.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 23 Des 2017, 12:33 WIB
Sejumlah hasil tes urine untuk narkoba. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Batam - Polisi dan pejabat Kepulauan Riau (Kepri) mengecek kesiapan pilot dan kru pesawat saat meninjau Pos Pengamanan dan Pelayanan Operasi Lilin Seligi 2017 di Bandara Hang Nadim, Batam pada Jumat 22 Desember 2017.

"Agar personel yang siaga di Pos Pelayanan Bandara Hang Nadim tetap meningkatkan kewaspadaan ancaman teror bom dan kejahatan lainnya," kata Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi dalam siaran pers yang di terima Liputan6.com, Batam, Sabtu (23/12/2017).

Tes urine pun dilakukan terhadap pilot dan kru pesawat Citilink dan Lion Air. Hasilnya, urine seorang pilot dengan inisial AK positif mengandung metamfetamin setelah dilakukan dua kali pengecekan.

Selanjutnya, pilot tersebut diamankan di Mapolsek Kepolisian Bandara guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Dokkes Polda Kepri.

Sementara itu, Otoritas Bandra Hang Nadim Batam Suwarso menjelaskan, pilot AK ini tidak diperbolehkan melakukan penerbangan pesawat sampai hasil tes dikeluarkan.

"Terkait hasil temuan, kita saat ini sudah menindaklanjuti bersama tim dokter dari polda. Yang bersangkutan memang mengaku sakit, tadi juga ditunjukkan dia minum obat batuk," kata Suwarso.

Adapun menurutnya, temuan oleh tim Dokter Polda Kepri ini diakuinya sebagai upaya penyelamatan para penumpang. Pihak bandara sangat mendukung upaya seperti ini karena memang fungsi pengawasan harus dilakukan bersama-sama.

 


Penjelasan Citilink

Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar menjelaskan, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai pilot AK. Dari laporan yang diterima, pilot AK memang sedang flu dan dilengkapi dengan surat dokter yang sah, dan juga sudah ditunjukkan ke tim Polda Riau di Batam.

"Jadi, belum ada bukti kuat konsumsi narkoba, tapi obat flu dengan kandungan Dextromethorphan," kata Benny dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan, pemeriksaan awal tersebut masih membutuhkan pemeriksaan lanjutan guna memastikan indikasi narkoba, dan itu butuh dua minggu. "Masih dugaan," kata dia.

Benny mengatakan, sudah menjadi komitmen manajemen Citilink Indonesia sebagai maskapai bebas narkoba. Jika terbukti benar terindikasi narkoba, maka akan ada tindakan tegas.

"Penerbangan Citilink Indonesia selanjutnya, QG 885 rute Batam - Kualanamu, sempat tertunda selama tiga jam untuk menunggu pilot pengganti, namun selebihnya berlangsung normal seperti biasa dan aman," kata dia.

Benny menambahkan, sikap Citilink Indonesia dalam insiden ini adalah kooperatif. Langkah cepat yang diambil Citilink sekaligus menunjukkan komitmen yang kuat dari manajemen dalam memerangi penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya.

Citilink telah memiliki komitmen dengan BNN untuk bersama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya. Demikian disampaikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya