Liputan6.com, Dublin - Jonathan Rea mulai mempertimbangkan kesempatan bergabung di kelas utama MotoGP pada 2019 atau 2020. Tapi, juara dunia World Superbike tiga kali itu tidak ingin terburu-buru dalam menerima tawaran.
Rea terlebih dahulu bakal mempertimbangkan apakah mesin dari tim yang tertarik dengannya cocok atau sesuai permintaannya. Jika tidak, maka pembalap asal Irlandia Utara itu tidak akan mencoba petualangannya di MotoGP.
Baca Juga
Advertisement
"Apa yang terjadi pada 2019 dan 2020 masih terbuka. Banyak tempat di kelas MotoGP yang kemudian tersedia, yang berlaku sama dengan World Superbike Championships," kata Rea, seperti dikutip dari Speedweek, Sabtu (23/12/2017)
"Sepertinya setiap pembalap motor butuh kontrak baru pada akhir tahun depan. Melihat ke luar tahun 2018, saya tidak memiliki rencana nyata untuk masa depan saya," terangnya.
Menunggangi motor MotoGP bukan hal yang baru buat Rea. Pada 2012, dia pernah menjalani dua balapan dengan menggantikan peran Casey Stoner di Honda.
Persiapan Singkat
Meskipun waktu persiapannya saat itu sangat singkat. Namun, dia sukses meninggalkan kesan dengan berada di posisi ke delapan (Misano) dan ketujuh (Aragon).
"Saya tidak tertarik beralih ke kelas MotoGP dan kemudian berjuang melawan mesin yang tidak kompetitif untuk berada di sana, dan menyebut diri saya sebagai pembalap MotoGP. Kupikir saya pantas mendapat kesempatan menunggangi mesin pabrik," paparnya.
"Ketika saya mendapatkan motor yang tepat, saya bisa melakukan pekerjaan yang benar-benar bagus dan menunjukkan potensi penuh saya. Waktu akan diceritakan. Kita akan lihat," tambah Rea.
Advertisement
Dapat Perhatian MotoGP
Dia menyadari pencapaiannya di Superbike bakal menjadi perhatian orang-orang di MotoGP. Rea juga mengenang ketika pernah tampil di MotoGP, tapi tidak mendapat mesin dan dukungan pabrik yang bagus.
"Saya benar-benar tidak peduli apakah ini hanya tentang mengisi lapangan. Saya menginginkan mesin yang bagus, karena saya pantas mendapatkannya," jelas Rea. (David Permana)