Menteri Jonan Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir Kunjungi Bali

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyatakan status Pulau Bali secara umum aman.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Des 2017, 20:51 WIB
Ignasius Jonan berbagi pengalaman tentang lika liku selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyatakan status Bali secara umum aman. Status awas hanya di radius 8-10 kilometer (km) dari kawah Gunung Agung, yang jaraknya sekitar 60 km dari pusat Kota Bali.

Ignasius Jonan mengatakan, persepsi status awas untuk keseluruhan Bali harus diluruskan, karena hanya berlaku untuk sebagian kecil dari Bali, yaitu beradius 8 km sampai 10 km.

"Status awas ini hanya berlaku pada radius 8 hingga 10 km dari kawah Gunung Agung," kata Jonan, di Jakarta, Sabtu (23/12/2017).

Jonan menegaskan, masyarakat dan wisatawan yang akan mengunjungi Bali tidak perlu khawatir, selama berada di luar radius 8 hingga 10 km dari kawah Gunung Agung karena sangat aman.

"Masyarakat atau wisatawan yang mengadakan kegiatan di Pulau Bali tidak perlu khawatir kalau di luar radius itu karena kondisinya aman saja," tutur Jonan.

Badan Geologi, Kementerian ESDM akan terus melakukan pemantauan, terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali dan akan menetapkan status sesuai dengan data informasi yang terekam dari peralatan yang ada.

"Badan Geologi konsisten terkait status Gunung Agung sesuai dengan yang terekam oleh alat-alat yang digunakan, begitu pula dengan batas radius aman yang ditetapkan akan menyesuaikan dengan status Gunung Agung itu sendiri," tambah Jonan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Pasokan BBM

Tangki-tangki Timbun di Terminal Bahan Bakar Minyak PT Pertamina

Terkait dengan kesiapan pasokan energi, Jonan pun memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional masih sangat aman dengan rata-rata stok mencapai 20 hingga 25 hari.

"Stok BBM nasional rata-rata 20 sampai 25 hari dari penggunaan tertinggi, jadi tidak usah khawatir kekurangan pasokan," ujar Jonan.

Menurut Jonan, kenaikan pertumbuhan konsumsi pada saat libur Natal dan Tahun Baru seperti tahun-tahun sebelumnya diperkirakan sekitar 3-4 persen dari konsumsi nasional.

Sama seperti stok BBM, saat ini stok Elpiji nasional rata-rata berada di 15 hari dengan kenaikan konsumsi saat libur Natal dan Tahun Baru di estimasi juga sekitar 4 persen.

Khusus untuk Bali, BBM disuplai Pertamina dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis dan TBBM Sanggaran. Adapun untuk elpiji disuplai dari Terminal Elpiji Manggis. Sedangkan untuk aviasi dilayani dari Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yaitu DPPU Ngurah Rai.

TBBM Manggis dan Sanggaran merupakan bagian dari Marketing Operation Region (MOR) V Pertamina membawahi kegiatan operasional Pertamina di seluruh area Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Pada Region V, konsumsi BBM selama periode libur Natal 2017 dan Tahun baru 2018 diprediksikan naik sekitar 1 persen dibandingkan konsumsi normal, sedangkan Solar mengalami penurunan sekitar 4 persen dibandingkan dengan konsumsi normal. Dibandingkan dengan periode libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, diperkirakan bensin mengalami kenaikan sebesar 2 persen dan solar mengalami kenaikan sebesar 14 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya