Desa Lenyap... Korban Tewas Badai Tembin Filipina Capai 180 Orang

Badai Tembin Filipina belum memperlihatkan tanda-tanda berhenti, sebuah desa dilaporkan lenyap dan jumlah korban capai 180 orang.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 24 Des 2017, 09:42 WIB
Foto udara yang diambil dari Project LUPAD pada 23 Desember 2017, (HANDOUT / AFP)

Liputan6.com, Mindanao - Badai Tembin belum menunjukan tanda-tanda melemah. Lebih dari 180 orang dilaporkan tewas saat badai tropis itu melanda Filipina selatan. Sementara itu puluhan orang lainnya hilang.

Badai Tembin membuat banjir bandang dan tanah longsor ke beberapa bagian pulau Mindanao.

Dua kota yang terdampak parah akibat Badai Tembin, adalah Tubod dan Piagapo, di mana sejumlah rumah terkubur oleh batu-batu besar. Demikian seperti dikutip dari BBC pada Minggu (24/12/2017).

Badai Tembin, dengan angin hingga 80 km/jam, telah melintasi Mindanao dan sampai ke pulau resor Palawan. Sekarang, badai itu dilaporkan akan bergerak lebih jauh ke barat.

Filipina kerap kali menderita oleh badai tropis yang mematikan.

Tembin, yang dikenal sebagai Vinta di Filipina, mulai menghantam Mindanao pada hari Jumat, dengan keadaan darurat diumumkan di beberapa daerah termasuk daerah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.

Pejabat daerah mengatakan ada 127 korban tewas di Lanao del Norte, dan lebih dari 50 orang meninggal di semenanjung Zamboanga serta setidaknya 18 orang tewas di Lanao del Sur akibat Badai Tembin


Satu Desa Hilang Tersapu Banjir

Desa Lenyap... Korban Tewas Badai Tembin Filipina Capai 180 Orang (JOSEP DEVEZA / AFP)

Petugas polisi Tubod Gerry Parami mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 19 kematian di kota tersebut, yang berada di Lanao del Norte. Sementara itu, desa Dalama yang terpencil tersapu oleh banjir bandang.

"Sungai itu naik dan sebagian besar rumah hanyut, desa itu sudah tidak ada lagi," katanya.

Dia mengatakan bahwa para sukarelawan menggali lumpur untuk mencoba jenazah di desa yang hilang itu.

Pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 10 orang telah tewas di kota Piagapo, 10km timur Tubod.

"Kami telah mengirim tim penyelamat namun mereka tidak banyak kemajuan," kata Saripada Pacasum.

Lebih banyak kematian dilaporkan terjadi di kota Sibuco dan Salug.

Pemadaman listrik dan hilangnya jalur komunikasi telah menghambat upaya penyelamatan.

Andrew Morris, dari badan PBB Unicef ​​di Mindanao, mengatakan di beberapa daerah terdapat risiko penyakit yang besar, terutama untuk anak-anak, dan memulihkan persediaan air bersih akan menjadi prioritas.

"Provinsi Lanao del Sur adalah yang paling miskin di Filipina, dan dalam tujuh bulan terakhir ada sekitar 350.000 orang mengungsi di provinsi tersebut karena pertempuran," katanya kepada BBC, merujuk pada pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Islam di Marawi.

"Jadi prioritasnya kemarin dan pagi ini benar-benar mengecek situasi mereka."

Badai Tembin juga menghantam Pulau Balabac di Kepulauan Palawan dan diperkirakan akan melakukan perjalanan ke barat ke selatan Kepulauan Spratly. Badai itu dilaporkan akan mencapai Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Seminggu yang lalu, Badai Tropis Kai-Tak melanda Filipina tengah, menewaskan puluhan orang.

Wilayah ini masih pulih dari Topan Haiyan, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang dan menyebabkan jutaan orang terkena dampaknya pada tahun 2013.

 

Saksian juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya