Libur Natal, Penumpang KA Ekonomi Medan-Binjai Melonjak

Kemenhub mencatat tingkat keterisian kereta api kelas ekonomi di Medan bisa mencapai 150 persen pada libur Natal dan Tahun Baru

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Des 2017, 16:30 WIB
Sugihardjo melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Besar Kereta Api Medan (Foto: Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi di Medan, Sumatera Utara (Sumut) sangat tinggi pada libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Tingkat keterisian penumpang (load factor) naik sampai 150 persen.

"Load factor penumpang kereta api kelas ekonomi di Medan sampai 150 persen saat Natal dan Tahun Baru," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub, Sugihardjo dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (24/12/2017).

Dia mengaku, akan berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub maupun PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menambah kapasitas kereta jurusan Medan-Binjai.

Lebih jauh Sugihardjo menjelaskan, saat ini ada empat rangkaian kereta api. Ke depan, akan ditambah menjadi dua rangkaian sehingga menjadi enam rangkaian sehingga kapasitas bisa naik 50 persen.

"Penambahan kapasitas ini akan cukup membantu. Hanya saja stok kereta api kelas ekonomi seperti itu tidak tersedia di sini. Kami akan bahas di tingkat pusat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat yang masih membutuhkan kereta ekonomi," terangnya.

Dia menambahkan, ada usulan dari Kadishub Kota Medan, Renward Parapat untuk menambah satu atau dua stasiun di tengah perjalanan kereta dari Medan menuju Binjai yang berjarak tempuh 25 km.

"Kalau di tengah-tengahnya bisa ada tambahan satu atau dua stasiun itu akan menbantu masyarakat dan juga menambah permintaan," ujar Sugihardjo.

Dia bilang, Pemerintah Daerah (Pemda) atau Wali Kota Medan sudah menyiapkan lahan di Lapangan Merdeka untuk dikerja samakan agar digunakan sebagai lahan parkir. Pemerintah juga akan membangun skybridge atau jembatan yang menghubungkan antara stasiun kereta api ke tempat parkir di Lapangan Merdeka.

"Skybridge sudah akan kita perbaiki sehingga tidak harus menyeberang jalan. Naik ke jembatan penyeberangan itu akan memudahkan," tutup Sugihardjo.

Tonton Video Pilihan Ini


Ekonomi Ada Jalur Ganda, Waktu Tempuh KA ke Sukabumi Hanya 1 Jam

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai membangun jalur ganda (double track) untuk lintas Sukabumi-Bogor. Pembangunannya ditargetkan selesai pada 2020.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan, pembangunan jalur ganda ini akan dibiayai murni oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun nilai investasi yang diperlukan sekitar Rp 2,5 triliun sudah termasuk anggaran untuk pembebasan lahan

Jalur ganda yang akan dibangun ini memiliki panjang rel 57 kilometer (km). Selama ini jalur Sukabumi hingga Bogor dilalui kereta Pangrango yang dalam satu hari ada 3 kali perjalanan.

"Kalau jalur ganda ini sudah jadi di 2020, kita harapkan Bogor-Sukabumi yang saat ini ditempuh lebih dari 2 jam akan menjadi 1 jam," kata Budi Karya di Sukabumi, Jumat (15/12/2017).

Dengan jumlah perjalanan KA sebanyak 3 kali dalam satu hari tersebut, setidaknya kapasitas angkutnya sebesar 3.516 penumpang. Adanya jalur ganda ini diharapkan kapasitas akan meningkat menjadi 11.520 penumpang per hari dengan dilayani 6 perjalanan KA.

Saat ini, jalur KA itu paling banyak digunakan untuk mengangkut penumpang. Namun jika jalur gandaitu rampung, penggunaannya untuk kereta barang akan lebih dominan.

Banyaknya arus logistik yang beralih menggunakan KA ini, diharapkan bisa mengurangi kemacetan di jalan akses ke Sukabumi via Bogor.

"Jalur KA ini nantinya kita akan sambungkan ke Bandung, di mana kita terlebih dahulu akan lakukan rekativasi jakur KA dari Sukabumi ke Cianjur. Dengan demikian Sukabumi akan langsung nyambung ke Jogja," tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya